Isra Miraj 2018
Isra Miraj 2018, Selain Perintah Untuk Salat Lima Waktu, Inilah Tanda-tanda Keagungan Allah SWT
Pada peristiwa bersejarah ini, Allah memerintahkan ke hamba-hamba-Nya melalui Nabi Muhammad, yaitu perintah salat lima waktu sehari.
TRIBUNJAMBI.COM - Umat Islam bakal memperingati Isra Miraj 2018 yang jatuh pada Sabtu 14 April 2018 ini.
Isra Miraj merupakan satu diantara momen sakral yang diperingati tiap 27 Rajab.
Pada peristiwa bersejarah ini, Allah memerintahkan ke hamba-hamba-Nya melalui Nabi Muhammad, yaitu perintah salat lima waktu sehari.
Peristiwa itu hanya terjadi dalam semalam namun banyak sekali tanda-tanda keagungan Allah dalam Isra Miraj.
Dikutip Tribunjambi.com dari Surya, KH Zakky Mubarak, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengulas tanda-tanda keagungan Allah SWT dalam Isra Miraj.
Baca: Libur Isra Miraj 2018, Jangan Bingung Ini Jawaban Kenapa Ada Dua Tanggal Merah Jumat dan Sabtu
Berikut tulisan lengkapnya yang dilansir Surya.co.id dari Nu.or.id
Tanda-tanda Keagungan Allah dalam Isra’ Mi’raj
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam seorang rasul yang diutus Allah sebagai seorang dai, yaitu orang yang menyeru dan mengajak umat manusia agar menuju kebenaran dan meninggalkan kebatilan.
Ajakan atau seruan itu disebut “dakwah”, suatu istilah yang dikenal luas dikalangan masyarakat. Disebut dalam Al-Qur’an:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا، وَدَاعِيًا إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُّنِيرًا
“Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi. (QS. al-Ahzab, 33: 45-46)
Sebagai seorang Rasul dan dai, Nabi besar Muhammad dibekali oleh Allah dengan petunjuk-petunjuk kebenaran yang mengantarkan umat manusia memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Petunjuk kebenaran itu adalah Al-Qur’an dan Sunnah yang kita jadikan sebagai pedoman dalam segala kehidupan.
Selain dibekali dengan wahyu Ilahi berupa Al-Qur’an, Nabi dibekali juga dengan berbagai pengalaman kehidupan dan berbagai mukjizat atau keistemewaan.