Tulisan Tangan Siti Ropiah Menyayat Hati, Cerdas Namun Tak Mampu, Kambingnya 6 Bulan Tak Bunting
"Kalau tidak sabit rumput, kambing tidak makan. Saya sudah capek. Namun saya melihat Ropiah dan Maimah, maka sekuat tenaga saya harus..."
TRIBUNJAMBI.COM - Tulisan tangannya viral di media sosial. Bukan karena indah, namun karena cerita yang ditulisnya menyayat hati.
Siti Ropiah, siswi MTs Dzikir Pikir, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, yang tulisan tangannya sempat viral dan menyentuh hati tentang kehidupannya seolah tak putus untuk diulas.
Siti merupakan siswi dari keluarga tidak mampu. Ia bersekolah di sebuah madrasah tsanawiyah (MTs) yang dibangun atas keprihatinan pemuda desa setempat atas kondisi kemiskinan dan pendidikan.
Meski bergulat dengan kehidupannya yang miskin, ia menjadi juara I di kelasnya.

Ia juga tercatat sebagai juara umum catur tingkat Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu.
Kompas.com berkesempatan menyambangi rumah Ropiah di Trans Pelabai, Desa Pelabai, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, beberapa waktu lalu.
Rumah Siti Ropiah yang ia tempati bersama kedua orangtuanya dan adik perempuannya Maimah, berada tepat di kaki sebuah bukit, berbatasan dengan hutan lindung.
Jalan tanah kuning dan lengket bila hujan akan menyelimuti sepatu saat menuju rumahnya.
Rumahnya berukuran kecil sekitar 6x6 meter. Itu sebenarnya rumah transmigrasi namun diperbaiki oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Baca: Slamet Selalu Tanya Kades atau PNS Mana yang Berbadan Atletis, Ganteng, Ternyata Dipakai Untuk
Baca: Detik-detik Menegangkan Saat Kim Jong Un Disuruh Berhenti Merokok, Ri Sol Ju Malah Tepuk Tangan
Rumah beralaskan semen dan separuh papan pada bagian dinding memiliki dua kamar tidur.
Satu dijadikan gudang, satu dapur, dan satu ruang tamu.
Dalam satu kamar itulah Siti Ropiah tidur bersama orangtua dan adiknya.
"Satu kamar kami tidur berempat, kamar satunya tidak kami gunakan," ujar Siti Ropiah.