Probosutedjo, Antara Lamaran Pak Harto Dengan Ibu Tien yang Dipercepat Hingga Boyongan

Ada beberapa temannya bilang, ia terlalu pendiam dan pemalu, sementara sebagian lain menyebut ia terlalu sibuk memikirkan masa depan...

Editor: Duanto AS
Foto keluarga Soeharto (HAI) 

TRIBUNJAMBI.COM - Presiden ke-2 RI, Soeharto atau yang kerap disebut Pak Harto, merupakan tentara. Saat menjabat sebagai Letnan Kolonel, dia mendapat kepercayaan mengepalai wilayah Yogyakarta dan bertanggung jawab atas empat batalion tentara.

Situasi itu membuat Pak Harto kurang memikirkan urusan berkeluarga.

Sebelum itu, jauh sebelum masuk dunia militer, Pak Harto memang belum pernah sekalipun punya hubungan khusus dengan perempuan.

Presiden Soeharto menerima sungkem dari Ibu Tien Soeharto pada hari Idul Fitri 1 Syawal 1415 Hijriah, 3 Maret 1995.
Presiden Soeharto menerima sungkem dari Ibu Tien Soeharto pada hari Idul Fitri 1 Syawal 1415 Hijriah, 3 Maret 1995. (ISTIMEWA)

Ada beberapa temannya bilang, ia terlalu pendiam dan pemalu, sementara sebagian lain menyebut ia terlalu sibuk memikirkan masa depannya dan keluarganya.

Asal tahu, ia juga harus menanggung nasib adik-adik tirinya.

Saat masih tinggal di Yogya, kehidupan ekonomi Pak Harto mulai membaik, seiring kariernya di militer yang kian moncer.

Alhasil, Pak Harto pun punya rumah sendiri, lengkap dengan fasilitas termasuk mobil dinas.

Baca: Banyak yang Belum Tahu Harga Kenaikan Pertalite, Ini Daftar Harganya di Setiap Daerah

Baca: Mengaku Intel Polisi, Pria Ini Peras Dua Pelajar yang Sedang Makan Nasi Uduk di TAC

Di rumah ini, Pak Harto tinggal bersama adik tirinya, Probosutedjo, serta beberapa pengawal, ajudan, dan pembantu rumah tangga.

Belum ada istri di sana, sementara usia Pak Harto saat itu sudah 26 tahun.

Tak mau anaknya dibilang bujang lapuk, orangtua angkat Pak Harto berkunjung ke Yogya.

Mereka membawa satu misi: menjodohkan Pak Harto dengan putri seorang wedana yang bekerja di Keraton Mangkunegaran, Solo.

Probosutedjo
Probosutedjo ()

Pak Harto pun manut aja. Ia percaya, apa yang dipilih orangtua angkatnya adalah yang terbaik.

Meski demikian, ia masih saja ragu, sebab ada darah biru dalam diri perempuan yang mau dijodohkan itu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved