Donald Trump Pecat Menlunya Lewat Twitter yang Pernah Sebut Presiden Tolol
Sebagai menteri luar negeri (menlu) yang baru, Trump menunjuk Mike Pompeo, Direktur Central Intellingence Agency (CIA).
TRIBUNJAMBI.COM - Setelah terlibat konflik berkepanjangan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya mencopot Rex Tillerson dari jabatan menteri luar negeri, Selasa (13/3) waktu setempat atau Rabu WIB.
Baca: Perseteruan Tyas Mirasih dengan Nenek Maryke Memanas, Kubu Tyas Siapkan Tuntutan Hukum
Baca: Kemenangan Barcelona Atas Chelsea Ditentukan dengan Gol Mirip dari Messi Lewat Kolong Kaki Courtois
Uniknya pemecatan dilakukan Trump melalui akun Twitternya, sedang Rex Tillerson baru diberitahu mengenai pemecatan itu setelah Presiden membuat status di sosial media.
Sebagai menteri luar negeri (menlu) yang baru, Trump menunjuk Mike Pompeo, Direktur Central Intellingence Agency (CIA).
Sedangkan posisi Pompeo bakal digantikan wakilnya, Gina Haspel. Manakala penunjukkan Haspel disetujui Kongres AS, ia akan menjadi perempuan pertama yang mempimpin dinas intelijen kondang tersebut.
Baca: Bukan Hanya Google, Nasa Rayakan Hari Pi dan Ajak Kerjakan Soal Matematika di Angkasa, Penasaran?
Baca: Terlahir Tanpa Sistem Kekebalan Tubuh, Memilukan Saat Alat Pendukung Hidupnya Dicabut
"Mike Pompeo, Direktur CIA, akan menjadi menteri luar negeri yang baru. Dia akan menjalankan tugas yang luar biasa. Terima kasih atas pengabdian Rex Tillerson! Gina Haspel akan menjadi direktur baru CIA, dan perempuan pertama yang dipilih. Selamat untuk semua!" Begitu bunyi status Trump di Twitter, yang diunggah pada pukul 05.44, Selasa (13/3) waktu setempat.
Pencopotan Rex Tillerson terjadi di tengah rencana pertemuan Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Trump dijadwalkan bertemu Kim pada akhir Mei mendatang.
Pencopotan Tillerson merupakan puncak dari ketegangan berbulan-bulan antara Menteri Luar Negeri dengan Trump.
Kepada wartawan di Gedung Putih, Trump mengatakan dirinya menghormati kecerdasan Tillerson dan tetap berhubungan akrab dengan mantan petinggi perusahaan minyak itu.
"Saya rasa Rex akan jauh lebih bahagia sekarang," kata Trump.
Dalam pernyataan perpisahan, Tillerson mengucapkan terima kasih kepada rakyat Amerika, staf Departemen Luar Negeri, dan jaringan diplomatik negara tersebut.