Astaga, Aktivitas PETI Picu Peredaran Narkoba, Ini yang Terjadi di Sarolangun

Laporan Wartawan Tribun Jambi Teguh Suprayitno

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Pemkab Sarolangun berkomitmen memberantas
aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) yang marak terjadi hampir di semua wilayah kecamatan di Sarolangun.

Namun, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2018, Pemkab Sarolangun tidak memasukkan untuk pemberantasan PETI.

Bupati Cek Endra menjelaskan itu dikarenakan dana Rp 300 juta yang telah dianggarkan pada tahun lalu tidak banyak digunakan.

"Di APBD-P kemarin kita anggarkan untuk operasional operasi PETI tapi ternyata itu sama SKPD terkait dan Polres tidak mencairkan, tidak mungkin kita menganggarkan lagi, karena operasionalnya tinggi sekali," katanya, Kamis (22/2).

Kendati demikian, ia mengaku Pemkab Sarolangun tetap komitmen untuk memberantas aktivitas PETI yang kini marak. "Kita tetap berkomitmen, bahwa PETI harus kita berantas," kata Cek Endra.

Dia mengakui untuk pemberantasan PETI membutuhkan biaya operasional yang tinggi. Untuk mendukung komitmen yang telah dibangun Bupati mengatakan pihak Pemkab Sarolangun akan kembali menganggarkan untuk biaya operasional pemberantasan PETI pada APBD perubahan tahun ini.

"Paling di APBD-P ini kita anggarkan lagi untuk operasionalnya," kata Bupati.

Komitmen pemberantasan PETI juga menjadi fokus Polres Sarolangun. Sebelumnya, Kapolres Sarolangun, AKBP Dadan Wira Laksana, mengatakan pihaknya telah berkomitmen akan melakukan razia di wilayah kecamatan yang marak aktivitas PETI.

BACA Mamat: DJ Olyolyjoo Langsung Menari Setengah Telanjang di Depan Para Tamu

BACA BREAKING NEWS: Diguyur Hujan Lebat Kincai Plaza Kebanjiran, Puluhan Kios Terendam

BACA Muncul Tarian 1/2 Telanjang 7 Menit, Pengertian tentang Stripper Buka Baju Perlahan dan Sejarahnya

"Tahun ini kita akan fokus melaksanakan penindakan terhadap aktivitas PETI," katanya,

Dampak buruk dari PETI tidak hanya ke lingkungan, tapi di Kecamatan Limun, aktivitas PETI juga memicu maraknya peredaran narkoba.