KDRT
Tubuh Wanita Ini Tinggal Tulang karena 10 Tahun Dilarang Makan, Setelah 8 Tahun Begini Fisiknya
Sangat mengerikan, saat melihat unggahan foto wanita di Jepang ini yang membagikan fotonya dengan berat badan hanya 16,8 kilogram
Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, TOKYO - Sangat mengerikan, saat melihat unggahan foto wanita di Jepang ini yang membagikan fotonya dengan berat badan hanya 16,8 kilogram satu dekade yang lalu.
Ia membagikan beberapa foto yang dibagikan di Twitter, wanita tersebut mengungkapkan bahwa kakeknya tidak memberinya makan.

Baca: VIRAL - Ayah Mempelai Wanita Ini Bikin Tamu Undangan Tertawa, Gara-gara Salah Ucap Saat Ijab Kabul
Jelas wanita malang itu, dia terpaksa tidak makan dan kelaparan selama 10 tahun di bawah asuhan kakeknya.
"Saya dilarang menyentuh makanan dan kakek akan menendang perut saya jika saya makan diam-diam," katanya.
Melalui media sosial, dia juga mendesak wanita yang bernasib sama dengannya untuk segera bertindak.
Saat wanita itu diselamatkan, ahli mengatakan bahwa dia sudah hampir meninggal.
Kalau Terlalu Kurus, Terkena Serangan Jantung Lebih Berbahaya
Kegemukan dan sakit jantung memang bersahabat erat, tapi jika kita bertubuh kurus efeknya juga tak terlalu bagus. Orang yang terlalu kurus diketahui lebih sulit bertahan hidup saat serangan jantung.
Orang yang memiliki indeks massa tubuh kurang dari 18,5 dikategorikan sebagai kurus. Dalam penelitian yang mengikuti jejak orang lanjut usia yang dirawat karena sakit jantung, terbukti bertubuh kurus menimbulkan kerugian.
Baca: Perayaan Imlek - Kelenteng Siu San Teng Mulai Ramai Didatangi
Baca: VIDEO: Lewat Munas HKK Ingin Majukan Pembangunan Daerah Kerinci on YouTube
Salah satu dugaan mengapa orang kurus memiliki angka harapan hidup yang rendah saat mengalami serangan jantung adalah karena ada penyakit tersembunyi yang mungkin diderita.
Penyakit kronik yang parah diketahui memang secara bertahap akan membuat tubuh kurus. Bobot tubuh yang kurang dari normal juga lebih ringkih dan daya tahan tubuhnya lebih rendah.
Tim peneliti tersebut menyimpulkan, untuk meningkatkan harapan hidup pasien dokter harus fokus meningkatkan status gizi dan berat badan pasien.