Tolak Lamaran, Mahasiswi Ini Harus Bernasib Tragis
Nasib tragis dialami oleh seorang mahasiswi kedokteran. Karena menolak lamaran seorang pria, ia harus kehilangan nyawanya.
TRIBUNJAMBI.COM - Nasib tragis dialami oleh seorang mahasiswi kedokteran.
Karena menolak lamaran seorang pria, ia harus kehilangan nyawanya.
Dilansir Grid.ID dari Dailymail, Aasma Rani seorang mahasiswa kedokteran tahun ketiga di Abbottabad, Pakistan ditembak tiga kali di luar rumahnya di Kohat.
Baca: Jorge Lorenzo Pecahkan Rekor di Lap Sepang pada Tes Pramusim MotoGP
Ia ditembak setelah dari becak pada hari Sabtu(27/1/2018).
Sebuah video mengerikan menunjukkan Aasma yang sekarat berusaha menyebut nama pembunuhnya.
Mahsiswi cantik tersebut diduga ditembak karena menolak lamaran pernikahan.
Media lokal mengatakan polisi telah menunjuk Mujahidullah Afridi, sebagai tersangka utama.
Baca: Tiga Poin Ceramah Ustaz Abdul Samad di Masjid Agung Al Falah. UAS: Inilah Jalan Menuju Surga
Mujahidullah Afridi adalah pria yang berharap bisa menikahi Aasma.
Tersangka juga merupakan keponakan kepala daerah partai Tehreek-e-Insaf, Imran Khan.
Menurut harian Pakistan Today, saudara Mujahidullah, Sadiqullah, juga dituduh menunggu di luar rumah Aasma sebelum wanita itu ditembak.
Keluarga Aasma menduga bahwa putrinya juga mendapat ancaman dari Mujahidullah di masa lalu.
Baca: Masih Percaya Durian Mengandung Kolesterol? Ternyata Itu Cuma Mitos, Ini Penjelasannya
Investigasi telah dilakukan oleh polisi, namun Mujahidullah belum ditemukan.
Keluarga Aasma telah meminta keadilan dari pejabat tinggi yang diyakini meliputi Imran Khan.
Dalam video yang diambil pada hari Minggu (28/1/18), hari dimana Aasma meninggal, korban terdengar menyebut Mujahidullah sebagai pembunuhnya.
Sebuah pengumuman telah dikeluarkan ke seluruh wilayah, berjaga-jaga jika mujahidullah melarikan diri dari negara Pakistan.(Grid.ID, Dewi Lusmawati)