Penjaat Berusia 25 Tahun Tega Membunuh dan Meminum Darah Korbannya
Seorang penjahat berusia 25 tahun tega membunuh lebih dari sepuluh korbannya dan meminum darah mereka.
Penulis: Rika Apriyanti | Editor: rida
TRIBUNJAMBI.COM- Seorang penjahat berusia 25 tahun tega membunuh lebih dari sepuluh korbannya dan meminum darah mereka.
Dilansir dari The Guardian pada Rabu (3/1/2018) pria tersebut diketahui bernama Ibrahim Umar.
Umar ditangkap polisi setempat dan 15 orang lainnya.
Dia dan teman-temannya juga membunuh tentara untuk mendapatkan senjata dan seragam mereka.
Mereka adalah gerombolan perampok yang terkenal kejam dan sudah beraksi lebih dari dua tahun.
Baca: Gunakan Obat Tetes Telinga untuk Mata, Wanita Ini Menyesal Seumur Hidup Lihat Dampaknya!
Baca: Keren! Sekeluarga Jalani Program Diet, Hasilnya Bikin Iriiiiii
Baca: Tertangkap Basah Curi Telepon Genggam Mahasiswa, Kakak-beradik Ini Dihajar Massa
Polisi menangkap mereka di tempat yang terpisah yaitu di hutan dan kota sepanjang Abuja-Kaduna, Nigeria.
Suami dari dua istri dan ayah dari dua anak ini, memberikan julukannya sebagai "Oro", mengatakan kepada wartawan di Kantor Divisi Sabon Wuse, bahwa dia telah menghasilkan kekayaan senilai jutaan naira dari kekejaman yang dia lakukan di jalan raya dalam dua tahun terakhir.
Senjata dan amunisi yang ditemukan dari geng tersebut mencakup lima riffle AK47, amunisi 7,62 X 39mm AK47, dua pedang dan kacamata hitam, empat pasang seragam militer palsu dan telepon genggam.
Petugas Public Relations Force, Jimoh Moshood, seorang Kepala Inspektur Polisi (CSP) mengatakan mereka adalah sindikat paling ganas dan terkenal sebagai pencuri yang sering meminta tembusan.
Geng tersebut dikalahkan dan anggota ditangkap setelah pertempuran senjata intens yang berlangsung lebih dari lima jam antara Skuad Taktis Khusus F-SARS pada Operation Absolute Sanity.
Baca: KPU KKU Beberkan Agenda Selanjutnya, Setelah Rapat Pleno Berkas Dukungan Balon
"Pemimpin geng tersebut mengaku telah membunuh lebih dari 10 orang, dan masih mengumpulkan uang tebusan dari keluarga mereka. Dia juga mengaku telah menyedot darah sebagian besar korban setelah membunuh mereka, "tambah Moshood.