Pesan Natal Presiden Jokowi: Jangan Pernah Lelah Bekerja di Ladang Tuhan
Ribuan umat Kristiani menghadiri perayaan Natal Bersama tingkat Nasional tahun 2017 yang diselenggarakan di Pontianak,
Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: rida
TRIBUNJAMBI.COM- Ribuan umat Kristiani menghadiri perayaan Natal Bersama tingkat Nasional tahun 2017 yang diselenggarakan di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (28/12/2017).
Melansir situs resmi Kementerian Agama, Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus, dalam khotbahnya, menyuarakan perdamaian harus diperjuangkan tanpa membedakan suku dan agama.
"Kita harus membawa damai dimanapun kita berada. Kita menjadi agen perubahan. Perdamaian harus diperjuangkan oleh kita bersama orang lain dan orang yang beritikad baik tanpa membedakan suku dan agama," katanya.
Menurutnya, rasa persatuan dan kesatuan harus dimiliki seluruh masyarakat khususnya umat Kristiani.
Perbedaan disyukuri sebagai kekayaan bersama dan anugerah dari Allah.
“Mari menjunjung persatuan dan kerukunan, bersama saling merangkul mewujudkan damai di kehidupan bersama," ajaknya.
Presiden Joko Widodo turut hadir dalam acara yang diselenggarakan di Rumah Radakng itu.
Dalam sambutannya, Jokowi mengingatkan masyarakat untuk tidak pernah lelah bekerja di ladang Tuhan.
"Jangan pernah lelah bekerja di ladangnya Tuhan. Jangan pernah lelah bekerja di ladang pengabdian kita masing-masing, apapun profesinya, apapun pekerjaannya, apapun status yang kita miliki, baik sebagai pedagang, supir, petani, buruh, PNS, TNI, POLRI. Jangan pernah lelah bekerja untuk kemajuan dan kejayaan bangsa dan negara,” kata Jokowi.
Lebih lanjut Presiden menambahkan, Tuhan sudah memberi anugerah kepada masyarakat Indonesia untuk hidup di Tanah Air, kekayaan alamnya begitu berlimpah dan memberi kecukupan.
“Tapi Tuhan tentu tidak ingin kita jadi berdiam diri. Kita harus terus berusaha, bekerja keras dan berdoa untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang maju, bangsa pemenang. Untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang menghadirkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya,” ujar Jokowi.
Pemilihan Rumah Radakng sebagai lokasi perayaan bukannya tanpa alasan.
Rumah Radakng biasa menjadi simbol kehidupan komunal masyarakat Suku Dayak.
Di Rumah Radakng yang berarti Rumah Panjang ini, masyarakat Suku Dayak biasa hidup bersama dalam satu atap dengan saling mengasihi dan damai.
Wujud dari Bhineka Tunggal Ika terlihat pada susunan kepanitiaan Perayaan Natal Nasional 2017.
