Penyakit Difteri di Jambi Diwaspadai, Dinkes Merangin Ungkap Perkembangannya
Dia mengatakan, Difteri dianggap salah satu penyakit yang berbahaya. Penyakit ini merupakan penyakit mematikan.
Penulis: Herupitra | Editor: Nani Rachmaini
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Herupitra
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Di Kabupaten Merangin belum ditemukan adanya virus corynebacterium diphtheriae yang merupakan bakteri penyebab penyakit Difteri.
Hal itu disampaikan oleh kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Merangin, Solahudin, Senin (11/12).
Dia mengatakan, Difteri dianggap salah satu penyakit yang berbahaya. Penyakit ini merupakan penyakit mematikan.
"Namun sampai saat ini warga merangin belum terdeteksi penyakit ini," katanya.
Solahudin mengatakan, penyakit ini cenderung menimbulkan sakit di tengorokan. Dan bila sudah terkena penyakit menular ini bisa menimbulkan kematian.
"Kami terus mendeteksi, sebab kalau sudah terkena bisa berakibat fatal," ujar Salahudin.
Dikatakan Solahudin, ciri-ciri terkena penyakit ini hampir sama dengan batuk dan pilek. Namun penyakit ini memiliki ciri khas tersendiri.
"Sama dengan batuk pilek pada umumnya, namun perbedaanya penyakit ini ada pembengkakan di selaput tipis tengorokan, nah sudah bengkak bisa gagal pernapasan," sebutnya.
Lanjut Salahudin, bakteri difteri lebih besar dari pada bakteri pada umumnya. Selain mudah tertular penyakit ini juga susah untuk ditangkal.
"Biasanya penyakit ini menular lewat udara, dari bekas gelas minuman, dan interaksi langsung dengan penderita penyakit ini," sebut Solahudin.
"Untuk mencegah penyakit ini itu ada vaksin. Vaksin inilah yang berfungsi untuk mencegah penularanya," pungkasnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/11122017_difteri_20171211_151748.jpg)