Kondisi Kesehatan Warga Sarolangun Terdampak Aktivitas PETI

Tingginya biaya kesehatan saat ini, menjadi perhatian serius pemerintah Kabupaten Sarolangun untuk menggalakkan pola hidup sehat

Penulis: Teguh Suprayitno | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI/MUHAMMADFERRYFADLY

Laporan Wartawan Tribun Jambi Teguh Suprayitno

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN – Tingginya biaya kesehatan saat ini, menjadi perhatian serius pemerintah Kabupaten Sarolangun untuk menggalakkan pola hidup sehat pada masyarakat. Sekretaris Daerah Kabupaten Sarolangun Thabroni Rozali mengatakan, tidak semua warga Sarolangun peduli dengan kesehatan, hanya sebagian masyarakat terpelajar yang mulai menjalankan pola hidup sehat.

“Sekarang ini biaya kiesehatan tinggi, sekarang kalau bisa kita preventif. Berupaya menjaga pola hidup sehat,” katanya, usai acara sosialisasi Germas dan Kesehatan Kerja di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun, Selasa (5/12).

Menurut Thabroini, banyanyak penyuluhan kesehatan yang dilakukan pemerintah dan program peranan wanita menuju keluarga sehat dan sejahtera (P2WKSS) mampu memperbaiki pola hidup masyarakat yang salah. Namun, ia mengaku butuh waktu lama untuk menjadikan masyakat bisa berprilaku hidup sehat.

Baca: Berdua dalam Lift, Cewek Ini Cepat-cepat Turunkan Celana. Kejadian Selanjutnya Bikin Melongo

Sementara, Kadis Kesehatan Sarolangun, Adnan mengatakan, pihaknya telah mengintruksikan pada semua puskesmas agar menyosialiasasikan gerakan masyarakat hidup sehat.

“Nah dio (pegawai puskesmas) langsung turun ke masyarakat memberikan informasi soal kebersihan lingkungan. Pola makan yang salah itu bisa diperbaiki dengan adanya sosialisasi gerakan hidup sehat ini,” katanya.

 Program sosialisasi ini, lanjut Adan, fokus pada prilaku hidup sehat, mengingat situasi di Sarolangun banyak aktivitas tambang ilegal yang bisa berdampak buruk pada kesehatan masyarakat. Informasi yang diperoleh Adnan, pencemaran lingkungan akibat PETI di Sarolangun sangat parah, sehingga pemerintah pusat melakukan sosialisasi soal Germas dan Kesehatan Kerja di Sarolangun.

“Mungkin yang lebih parah untuk pencemaran lingkungan PETI itu Sarolangun. Itu menurut informasi dari tim kesehatan,” katanya.

Baca: Pulang Bekerja di Kebun, IRT di Tebo Ini Disergap dan Diperkosa di Rerumputan oleh Tetangga Sendiri

Baca: Dua Penumpang Kapal Kabur Saat akan Diperiksa di Pelabuhan Marina Tungkal

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved