Soal Reuni 212, Kapolri Blak-blakan: Enggak akan Jauh-jauh dari Politik, Tetapi Politik 2018-2019
Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menuding aksi unjuk rasa bertajuk reuni akbar 212 bermuatan politis.
TRIBUNJAMBI.COM- Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menuding aksi unjuk rasa bertajuk reuni akbar 212 bermuatan politis.
Menurut dia, reuni 212 berkaitan dengan momentum politik jelang Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019.
"Ini juga enggak akan jauh-jauh dari politik, tetapi politik 2018-2019," ujar Tito saat dijumpai di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (30/11/2017).
Saat dimintai penjelasan lebih jauh terkait pernyataannya itu, Tito enggan berkomentar lagi.
"Sudahlah, ini pasti larinya ke arah politik 2018-2019," kata Tito mengulangi pernyataannya.
Baca: KPK Pulangkan Lima Orang Terkait OTT di Jambi. Siapa Saja? Berikut Nama-namanya
Baca: Soal Kasus Ahmad Dhani, Fahri Hamzah Minta Polri Tidak Terjebak
Meski demikian, Tito yakin reuni 212 tersebut berjalan aman.
"Insya Allah aman," ujar Tito.
Tito belum bisa memastikan apakah pengumpulan massa itu sudah mengantongi izin kepolisian atau belum.
Ia akan mengeceknya ke Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis.
Baca: Andi Narogong Ungkap Alur Penyerahan 7 Juta Dollar AS untuk Setnov dan Anggota DPR
Baca: Sempat Terseok Diawal Musim, Arsenal Bangkit dan Huni Peringkat ke-4 Klasemen Sementara Liga Inggris
Diberitakan, alumni 212 berencana menggelar kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Monas, Sabtu (2/12/2017).
Acara itu sekaligus reuni akbar 212 atau memperingati satu tahun unjuk rasa menuntut proses hukum terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dianggap menodakan agama.
Penulis: Fabian Januarius Kuwado
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kapolri: Reuni 212 Enggak Akan Jauh-jauh dari Politik 2018-2019