Seorang Pria Alami Kelumpuhan di Sekujur Tubuhnya, Ternyata Ia Kerap Lakukan Ini dengan Ponsel
Kebiasaan buruk menggunakan ponsel dalam posisi yang salah lagi-lagi memakan korban. Seorang pria di Chengdu,
Penulis: Salma Fenty Irlanda | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI.COM --Kebiasaan buruk menggunakan ponsel dalam posisi yang salah lagi-lagi memakan korban.
Seorang pria di Chengdu, China, baru-baru ini dirawat di rumah sakit setelah mengalami kelumpuhan.
Pria bernama Wang itu, tiba-tiba mengalami mati rasa di bagian bawah anggota badannya dan tak mampu menggerakkan perutnya, setelah seharian bekerja dan bermain menggunakan ponselnya.
Baca: Astaga! Karena Debat Presiden Mundur atau Tidak, Pria Ini Kehilangan Nyawanya
Berdasarkan laporan Sohu, seperti dilansir dari World of Buzz, Kamis (30/11/2017), pria berusia 40 tahun tersebut memiliki kebiasaan berbaring di tempat tidurnya untuk bermain dengan ponselnya.
Kebiasaan ini dilakukannya sekitar dua sampai tiga jam setiap hari.
Beruntung, Wang segera mendapatkan penanganan medis secara tepat.
Dokter yang menanganinya mengatakan jika ia menderita spondylosis serviks, yakni sebuah kondisi yang menimbulkan keausan yang mempengaruhi cakram tulang belakang lehernya.
Baca: Ini Komentar KPK Soal Temuan Uang 3 Miliar di Rumah Arfan
"Hal ini dapat menyebabkan penyempitan ruang yang dibutuhkan oleh sumsum tulang belakang dan akar saraf yang melewati tulang belakang ke seluruh tubuh," terang dokter tersebut.
Meskipun kondisi ini umumnya diderita oleh lansia, bagi Wang, hal ini terjadi lantaran pekerjaannya yang mengharuskannya menunduk dan menekuk lehernya terlalu sering.
"Karena kondisi ini, Wang akan mengalami skait dan ketidaknyamanan di lehernya untuk sementara waktu. Ia pun akan mengalami kesulitan untuk berjalan dan berdiri," lanjut dokter.
Baca: Wanita Muda Ini Kehilangan 2 Lengan, Namun Dia Bisa Beraktifitas Tanpa Bantuan!
Sebuah tindakan operasi darurat telah dilakukan pada Wang.
Namun, dokter tidak cukup yakin jika kondisi Wang akan kembali pulih seperti sedia kala. (TRIBUNNEWS.COM/Salma Fenty Irlanda)