Fredrich Tuding KPK Lakukan Hal 'Membahayakan', Pelakunya Bukan Satu-Dua Orang

Fredrich Yunadi mengungkapkan pernyataan mengejutkan yang menyudutkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Editor: Rahimin
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Kuasa Hukum Setya Novanto, Fredrich Yunadi. 

TRIBUNJAMBI.COM - Fredrich Yunadi mengungkapkan pernyataan mengejutkan yang menyudutkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal tersebut disampaikan ketika diwawancarai Najwa Shihab, Jumat (24/11/2017).

Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW, Donal Fariz, juga hadir dalam wawancara tersebut.

Kepada Najwa Shihab, Jumat (24/11/2017), Fredrich mengatakan KPK sedang melakukan cyber war di tengah menghangatnya kasus e-KTP yang menjerat kliennya Setya Novanto.

"Suatu berita kalau digulung, ya, saya lihat ada cuplikan-cuplikan yang dimasukkan ke Youtube. Kemudian judulnya dibikin yang nggak-nggak. Sedangkan orang itu akan terpengaruh judulnya. Tidak melihat isinya," kata Fredrich.

"Itu yang sangat membahayakan. Jadi itu saya bilang itu cyber war. Jadi dilakukan oleh mereka," lanjutnya.

Ketika ditanya siapa 'mereka' yang melakukan cyber war, Fredrich langsung mengatakan, KPK.

"Karena kita tahu belakangnya siapa. Kita lari kemana kink-linknya bisa kita baca. IP-nya bisa kita lacak," sambung Fredrich.

Fredrich mengatakan mempunyai teman yang ahli mengenaicyber war. "Ini tidak bisa dilakukan satu-dua orang. Ini ratusan orang," katanya mengulang perkataan temannya.

Fredrich juga mengatakan KPK mendapat banyak dukungan dari LSM, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (17/11/2017), KPK telah melakukan penahanan untuk Setya Novanto dimulai 17 November 2017 hingga 6 Desember 2017.

KPK melakukan penahanan karena berdasarkan bukti yang cukup, Novanto bersama pihak lainnya diduga melakukan korupsi pada proyek e-KTP. Selengkapnya, cuplikan wawancara dapat disaksikan di SINIdimulai dari detik ke-34.

Cerita jilbab pink Novanto

Ada cerita unik yang tersirat ketika Ketua DPR Setya Novanto dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada 17 November silam.

Ya, ketika keluar dari Rumah Sakit Medika Permata Hijau, tersangka kasus dugaan korupsi KTP elektronik tersebut dibawa menggunakan velbed.

Setya Novanto tampak tertidur, mengenakan selimut sambil dikerumuni pihak keluarga, kerabat serta awak media yang sibuk mengambil gambar.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved