Musibah Banjir

Warga di Kecamatan Limun Bertahan di Atap Rumah

Intensitas hujan yang tinggi membuat banjir kembali mengepung Kabupaten Sarolangun,

Penulis: Herupitra | Editor: Fifi Suryani

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Intensitas hujan yang tinggi membuat banjir kembali mengepung Kabupaten Sarolangun, tepatnya di Kecamatan Limun. Senin (28/3) dilaporkan ratusan rumah dan berbagai fasilitas umum terendam banjir, bahkan beberapa desa terisolir. Banjir kali ini juga terbilang paling parah.

Informasi yang didapatkan, banjir mulai menerjang pemukiman warga di sembilan desa Kecamatan Limun, mulai pukul 02.00 WIB, akibat meluapnya sungai Batang Limun yang melintas di perkampungan warga.

"Warga yang panik langsung menyelamatkan diri ketempat yang lebih tinggi," ujar Edi warga setempat kepada Tribun.

Edi mengatakan, sebagian warga mengungsi ke rumah warga yang tidak tergenang banjir. Dan sebagian sebutnya, hingga siang kemarin masih ada yang bertahan di atap rumah mereka.

"Ya sebagian warga ada yang bertahan di atap rumah untuk menyelamatkan diri," sebutnya.
Kades Desa Pulau Pandan, Arsal mengatakan, di desanya juga terkena banjir. Namun tidak begitu parah, jika dibandingkan dengan desa lainnya.

"Yang parah itu desa-desa yang berada di mudik," sebutnya.

Camat Limun, M Dahlan dikonfirmasi mengatakan, pihaknya bersama tim reaksi capat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sarolangun telah turun ke lokasi banjir. Dia menyebutkan, ketinggian banjir di Kecamatan Limun bervariasi mulai dari kedalaman satu meter hingga tiga meter.

Kondisi ini menyebabkan beberapa rumah warga terendam hampir mencapai atap rumah. Namun beberapa warga memilih bertahan di atap rumah.

"Ya laporannya ada warga yang bertahan di atap-atap rumah," akunya.

Menurut Camat, hingga sore kemarin, banjir sudah merendam sembilan desa. Diantaranya Desa Panca Karya, Monti, Temalang, Bedorong, Temenggung, Muara Mensao, Demang, Pulau Pandan dan Muara Limun.

"Yang paling parah itu desa Temenggung, semua rumah terendam dengan ketinggian hingga 3 meter," tuturnya.

Banjir juga sebutnya, menghanyutkan satu unit rumah warga di desa Panca Karya. Selain itu satu jembatan gantung di Dusun Mengkadai putus diterjang banjir.

"Jembatan yang putus merupakan jembatan menuju kelokasi produksi (perkebunan) warga. Hingga kini (Sore kemarin) banjir masih bertahan, belum surut," ujar camat.

Senada Kepala BPBD Sarolangun, Mulyadi mengatakan, pihaknya telah menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi.

Mereka melakukan penangganan darurat dan mengevakuasi warga korban banjir.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved