Ponsel Satpol PP Dikumpulkan

TRIBUNJAMBI.COM - Tidak mau kecolongan dan razia bocor, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pelalawan, yang piket pada Rabu (6/3)

Editor: Fifi Suryani
zoom-inlihat foto Ponsel Satpol PP Dikumpulkan
TRIBUNJAMBI/ALDINO
Ilustrasi
TRIBUNJAMBI.COM,  PANGKALAN KERINCI - Tidak mau kecolongan dan razia bocor, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pelalawan, yang piket pada Rabu (6/3) malam lalu, dikumpulkan secara mendadak.

Belum cukup, semua telepon seluler para Satpol PP yang piket tersebut kemudian dikumpulkan pada satu tempat, sebelum bergerak ke kafe remang-remang di sekitar Pangkalan Kerinci.

"Ini kita rencanakan secara rahasia. Jadi anggota piket malam tiba-tiba kita kumpulkan di kantor dengan urusan mendadak. Kemudian menyita semua telepon seluler dimiliki dan disimpan di kantor. Baru kita semua berangkat razia bersama polisi," ungkap Kabid Perundang-undangan Satpol PP Pelalawan, Taswir, kepada Tribun, Kamis (7/3), di ruangannya.

Hasilnya, Satpol PP mengamankan enam perempuan pelayan kafe dari beberapa tempat dirazia. Satu dari enam perempuan yang dibawa ke kantor Satpol PP itu merupakan pemilik kafe remang-remang.

Semuanya diangkut dari warung diduga menjadi tempat maksiat dan perdangan minuman beralkohol yang beroperasi disekitar Tanjung Raya, tepat bersebelahan dengan Mapolres Pelalawan.

Dalam razia ini, Satpol juga bekerja sama dengan personil dari Polsek Pangkalan Kerinci dan Polres Pelalawan. Taswir menjelaskan, sasaran utama operasi gabungan menyisir kafe di Tanjung Raya.

Beberapa warung yang didatangi tim, langsung kucar-kacir saat melihat petugas menggunakan mobil Dalmas turun serta mengamankan mereka. Dari situlah keenam wanita diangkut. Kemudian tim bergeser mengitari Jalan Lingkar Pangkalan Kerinci, disinyalir sebagai lokasi penyakit masyarakat (Pekat).

Namun, tak satu pun kafe buka pada malam itu. Puluhan warung biasanya beroperasi hingga subuh dengan volume musik nyaring dan keras, tiba-tiba tutup dan senyap. Diduga, razia dilakukan di Tanjung Raya bocor dan sampai ke pemilik kafe di jalan lingkar.

Demikian juga dengan warung remang-remang di Kilometer 2 Jalan Poros Langgam, bernasib serupa, tak ada yang buka. "Tetapi kita berhasil menyita beberapa speaker aktif, televisi, peralatan karaoke, genset dan barang-barang lainnya. Kita mengimbau pengusaha kafe untuk menutup dan membongkar warungnya. Para wanita ini pun akan kita lepas setelah di data," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved