Berselisih, Obama Bertemu Wen Jiabao di Bali

TRIBUNJAMBI.COM - Presiden AS Barack Obama telah bertemu dengan Perdana Menteri Cina Wen Jiabao.

Editor: Deddy Rachmawan
zoom-inlihat foto Berselisih, Obama Bertemu Wen Jiabao di Bali
AP Photo/Dita Alangkara
Presiden AS Barack Obama (kedua dari kiri) berjalan bersama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah). Mereka didampingi Ibu Negara Kristiani Yudhoyono (kiri), Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda (ketiga dari kanan) dan Presiden Korsel Lee Myung-bak (kedua dari kanan) saat gala dinner ASEAN Summit di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Jumat (18/11/2011).

TRIBUNJAMBI.COM - Presiden AS Barack Obama telah bertemu dengan Perdana Menteri Cina Wen Jiabao di sela-sela KTT Asia Timur di Bali.
Pertemuan itu terjadi setelah perselisihan antara Beijing dan Washington mengenai masalah perdagangan dan wilayah teritorial di Laut Cina Selatan.
Obama fokus pada peningkatan pengaruh AS di wilayah itu, bersamaan dengan Cina yang mulai mengembangkan kekuasaan.

Pertemuan itu terjadi di sela-sela KTT Asia Timur yang juga dihadiri oleh India, China, AS dan Rusia.
Setelah pertemuan, diharapkan ada pernyataan tidak resmi, tetapi wartawan BBC melaporkan pembicaraan kedua pemimpin negara lebih didominasi masalah perdagangan, dan keamanan laut - terutama masalah Laut Cina Selatan.Demikian yang dilansir BBC, sabtu (19/11).

Wilayah Laut Cina Selatan memiliki potensi minyak dan gas serta merupakan rute utama perdagangan.
Cina mengklaim seluruh wilayah laut itu, sementara beberapa negara Asia Tenggara juga mengklaim wilayah itu bagian dari negara mereka.
Jumat (18/11), Cina mengeluarkan pernyataan yang disampaikan kepada AS, bahwa Cina memperingatkan "pasukan luar" untuk tidak terlibat dalam perselisihan wilayah laut itu.

Filipina telah meminta bantuan kepada AS untuk menyelesaikan masalah itu, tetapi Sekjen ASEAN, Surin Pitsuwan mengatakan Asean dan Cina dapat mengatasi sendiri masalah itu dengan damai.Kamis lalu, Obama berjanji untuk meningkatkan hubungan AS dengan wilayah ASEAN dan menambah kehadiran militer dengan membangun pangkalan marinir di Australia.(BBC)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved