Sinopsis
Penjelasan Ending Narik Sukmo, Cinta yang Menari di Tengah Amarah
Penjelasan ending Narik Sukmo yang tayang di Netflix. Ritual sakral yang digelar warga desa justru kembali menyalakan konflik lama.
Ringkasan Berita:Sinopis Narik Sukmo:
- Ritual sakral yang digelar warga desa justru kembali menyalakan konflik lama.
- Di tengah kekacauan, Kenara terus menari tanpa henti. Tarian itu bukan lagi sekadar gerak tubuh, melainkan medium spiritual yang membuka tabir kebenaran.
- Banyu dan Ratimayu bukan roh jahat, melainkan sepasang kekasih yang menjadi korban fitnah, politik, dan keserakahan warga desa.
TRIBUNJAMBI.COM - Simak penjelasan ending film horor Narik Sukmo yang tayang di Netflix.
Film ini diperankan oleh Teuku Rifnu Wikana, Nugie, Aliando Syarief, Kinaryosih, Yama Carlos, Febby Rastanty, Dea Annisa, Elly D. Luthan dan Maryam Supraba.
Narik Sukmo mengisahkan tentang Kenara, mahasiswi yang gemar menari.
Baca juga: Penjelasan Ending Film Bugonia, Keyakinan yang Membunuh
Kedatangannya ke Desa Kelangwangin membawa konflik baru bagi Ayu, sahabatnya.
Kenara merasa hal-hal janggal sejak hari pertama.
Sosok bayangan hitam muncul seolah ingin menelannya.
Tubuh Kenara tanpa ia bisa kendalikan, bergerak menari sendiri.
Selain hal aneh dialami Kenara, warga desa mulai meninggal secara misterius.
Baca juga: Penjelasan Ending Animasi Ne Zha 2, Persahabatan Abadi di Tengah Kekacauan
Kenara sering menari secara tidak wajar.
Penduduk desa mengenali gerakan tarian Kenara, yaitu Tarian Narik Sukmo.
Terungkap, tarian itu dibawakan sepasang kekasih yaitu Banyu dan Ratimayu yang meninggal 20 tahun lalu.
Penjelasan Ending
Saat ritual berlangsung, suasana desa kembali memanas.
Konflik lama yang terpendam pecah sekali lagi.
Dalam amarah dan kebencian, Adicandra membunuh Prastomo dengan cara yang kejam, menumpahkan darah di tanah yang seharusnya suci.
Kenara, satu-satunya yang tetap menari di tengah kekacauan itu, berhasil selamat karena ia terus melanjutkan tarian sakral hingga akhir.
Gerakannya seolah menjadi perisai antara dunia manusia dan dunia roh.
Terungkap, Banyu dan Ratimayu tidak bermaksud jahat.
Kisah cinta mereka dihancurkan oleh warga desa akibat politik dan keserakahan.
Tarian yang dianggap kutukan itu menyimpan pesan cinta dan derita yang tak pernah usai.
Update berita Tribun Jambi di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/Sinopsis-Narik-Sukmo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.