Advertorial

Batik dan Jalan Panjang UMKM Binaan PalmCo Menembus Pasar Modern

Di balik motif yang kaya makna, ada upaya panjang melestarikan warisan budaya sekaligus menggerakkan ekonomi kerakyatan

Penulis: tribunjambi | Editor: Suci Rahayu PK
PTPN
Pelaku UMKM yang tidak hanya piawai membatik, tetapi juga kini mulai fasih bicara soal strategi digital, branding, dan pasar ekspor. 

Strategi Jangka Panjang

Model pemberdayaan yang diterapkan PalmCo mencakup tiga pilar: pelatihan keterampilan, pembiayaan, dan pemasaran. Ketiganya dijalankan secara simultan dan berkelanjutan agar UMKM tidak hanya tumbuh sesaat, tetapi mampu bertahan dalam jangka panjang.

Langkah ini sejalan dengan arahan Kementerian BUMN agar perusahaan pelat merah tidak hanya fokus pada profit, tetapi juga pada social impact yang terukur.

PalmCo bahkan mendorong internalisasi nilai batik dalam budaya perusahaan, dengan mengajak seluruh karyawan mengenakan batik dalam kegiatan resmi maupun sehari-hari. Hal ini menjadi simbol keterlibatan seluruh elemen perusahaan dalam upaya pelestarian budaya nasional.

Baca juga: Kesaksian Tetangga Korban Perampokan di Jambi, Pajero AD 77 RA Nyaris Tabrak Emak-emak

Baca juga: Profil Khofifah, Gubernur Jatim yang Disebut KPK  akan Diperiksa Kasus Suap Dana Hibah

Batik sebagai Gaya Hidup Modern

Dalam dunia yang serba cepat dan digital, batik tetap punya tempat. Bukan hanya sebagai pakaian formal saat upacara atau pertemuan resmi, tetapi juga sebagai gaya hidup yang menunjukkan kecintaan terhadap budaya lokal.

PalmCo memfasilitasi agar batik dapat menjangkau segmen ini. Melalui pelatihan desain dan rebranding, batik dari daerah-daerah seperti Asahan, Labuhanbatu, dan Muaro Jambi mulai tampil dengan warna dan motif yang lebih berani—tanpa meninggalkan akar tradisi.

“Batik tidak boleh hanya dikenang, tapi harus hidup dan berkembang,” ujar Nurul Huda Nasution dari Batik Mardiyah, salah satu mitra binaan PalmCo. “Dukungan seperti ini membuat kami merasa tidak berjalan sendiri.”

Jalan Panjang yang Tidak Sendiri

Perjalanan batik dan UMKM pembatik adalah perjalanan panjang yang penuh liku. Namun dengan kehadiran institusi seperti PalmCo, jalan itu menjadi lebih terang.

Melestarikan batik bukan hanya tentang mempertahankan kain bercorak, tetapi juga menjaga mata pencaharian, mengangkat kearifan lokal, dan memberi ruang bagi budaya Indonesia di tengah arus globalisasi.

Sebagaimana disebutkan Jatmiko, Batik adalah jati diri kita. Dan tugas kita bersama menjadikannya tetap hidup, bernilai, dan membanggakan. (adv)

 


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Simak informasi lainnya di media sosial Facebook, Instagram, Thread dan X Tribun Jambi

 

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved