Berita Regional

'Sekali' di Jambi sebelum Pria ini Paksa Istri Layani si Gatal jelang Tragedi

Tersangka pembunuhan bernama Ikhsan alias Ihsan (44) membuat pengakuan setelah membunuh Novrianto (39).

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
TribunPekanbaru.com/Mayonal Putra
TERSANGKA PEMBUNUHAN - Ikhsan alias Ihsan (44) menjadi tersangka pembunuhan setelah menghabisi nyawa kenalannya. 

TRIBUNJAMBI.COM - Tersangka pembunuhan bernama Ikhsan alias Ihsan (44) membuat pengakuan setelah membunuh Novrianto (39).

Pria yang pernah tinggal di Jambi ini bahkan 'menggratiskan' istrinya untuk korban, sebelum perkara jaringan nirkabel menjadi sebab tragedi berdarah itu.

Korban Dibungkus Terpal

Tersangka bernama Ikhsan alias Ihsan (44) mengungkap pengakuan mengejutkan soal pembunuhan terhadap Novrianto (39).

Kejadian ini terungkap setelah jasad korban ditemukan terbungkus terpal di kawasan Perawang Barat, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau.

Ihsan, yang mengalami luka tembak di bagian kaki, dihadirkan pihak kepolisian dalam konferensi pers di Mapolres Siak pada Jumat (31/10/2025).

Dalam keterangannya, Ihsan menyebut ia mengenal Novrianto melalui sebuah aplikasi sekitar satu bulan sebelum peristiwa itu.

“Saya baru dua tahun tinggal di Perawang, sebelumnya saya tinggal di Jambi,” ujarnya.

Polisi sempat menegur Ihsan agar berkata jujur mengenai peristiwa tersebut.

“Ya, saya dan korban kenal di aplikasi Michat sebulan yang lalu,” ucapnya dengan tangan diborgol.

Dari awal perkenalan, korban disebut menawarkan layanan seksual gratis, dan Ihsan kemudian menerima tawaran tersebut.

“Ya saya maulah, dia datang ke rumah saya,” katanya.

Pertemuan itu menjadi awal hubungan sesama jenis antara keduanya.

Ihsan mengaku sebelumnya pernah melakukan hal serupa ketika tinggal di Jambi.

“Pernah sekali di Jambi, waktu itu istri saya sedang operasi,” ungkapnya.

Pertemuan pertama berlangsung pada 11 Oktober 2025.

Saat itu korban datang membawa minuman tuak dan mereka minum bersama hingga mabuk.

Di sanalah tindakan amoral itu terjadi.

“Saya sebenarnya tidak suka sesama jenis, tapi entah kenapa saya termakan suasana,” ujarnya.

Korban disebut mulai melakukan tindakan tidak senonoh, bahkan meraba istri Ihsan.

Hal ini membuat istrinya merasa tidak nyaman.

“Saya sempat bilang ke istri kalau dia mau sama istri saya, dia minta terus. Jadi saya sampaikan ke istri,” katanya.

Korban kembali datang ke rumah Ihsan pada 25 Oktober 2025, masih dengan membawa tuak.

Mereka kembali minum bersama.

Permintaan untuk Melayani Korban

Pada Minggu dini hari, 26 Oktober 2025 sekitar pukul 03.00 WIB, Ihsan menarik istrinya yang sedang tidur ke ruang tamu dan meminta agar istrinya melayani korban.

Ihsan bahkan ikut menyentuh istrinya saat momen tersebut berlangsung.

“Ya, dia meronta saya suruh diam, saya tidak tahu waktu itu kok bisa begitu,” ujar Ihsan dengan nada menyesal.

Setelah kejadian itu, mereka kembali minum.

Istrinya kemudian mandi sambil menangis dan pergi berjualan ke pasar.

Ihsan sempat mengantar istrinya ke pintu pagar.

Awal Pertikaian

26 Oktober, sekitar pukul 04.54 WIB, Ihsan meminta hotspot internet ke korban.

Namun setengah jam kemudian, hotspot dimatikan karena kuota korban disebut tinggal sedikit.

“Tapi dia masih nonton video porno saya lihat, saya merasa dia hitung-hitungan sementara saya sudah berikan semuanya, jadi saya sakit hati,” ujarnya.

Ihsan kemudian mengambil parang yang tersimpan dalam ember dan menyerang korban.

Korban sempat berusaha kabur, namun pagar terkunci sehingga ia tidak dapat melarikan diri.

Ihsan lalu menghabisi korban hingga tewas.

Setelah itu, Ihsan mencuci parang, membersihkan tempat kejadian, serta membungkus jasad korban dengan terpal dan daun-daun.

Ia kemudian menggali lubang untuk menguburkan korban di samping rumah.

Saat istrinya pulang sekitar pukul 06.20 WIB, Ihsan berpura-pura sedang bersih-bersih rumah.

“'Tumben rajin, mana si gatal itu Pa?' kata istrinya saya. Lalu saya jawab dia sudah dijemput kawannya,” ungkap Ihsan.

Pada pukul 06.30 WIB ia menguburkan jasad korban.

Setelah itu ia kembali ke rumah dengan kondisi lelah dan kehabisan tenaga.

Esoknya, Senin 27 Oktober 2025 sekitar pukul 16.30 WIB, Ihsan meninggalkan rumah untuk melarikan diri.

“Saya sangat menyesal, tapi semua sudah berlalu. Entah kenapa sampai seperti ini, saya sendiripun tak menyangka,” katanya.

 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Setelah Berhubungan Sesama Jenis, Korban Pembunuhan di Siak Juga Tiduri Istri Pelaku

 

Baca juga: Bengisnya Waldi si Oknum Polisi Tebo Bunuh Dosen Wanita di Muara Bungo

Baca juga: Gadis Kecil Korban Konflik Gajah Meninggal setelah Dua Hari di Rumah Sakit

Baca juga: Siswi SMA Melahirkan di Kelas tanpa Sadar Mengandung usai jadi Korban Tetangga

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved