Calista Manurung Akhirnya Muncul dan Minta Maaf Usai Ledek Kematian Timothy, Calon Dokter Ini Nyesal

TRIBUNJAMBI.COM - Sosok Calista Manurung akhirnya minta maaf usai menghina kematian mahasiswa FSIP Universitas Udayana, Timothy Anugerah.

Ya, baru-baru ini Calista Manurung sang calon dokter muncul usai meledek Timothy Anugerah.

Sebelumnya usai meledek Calista Manurung menghilang dan tak membuat video permintaan maaf seperti teman-temannya lain.

Kini usai namanya makin disorot dan diserbu warganet, Calista Manurung pun muncul ke publik.

Dengan suara gemetar, Calista Manurung meminta maaf atas perkataannya dalam chat yang seolah mengolok-olok kasus tewasnya Timothy Anugerah.

"Saya Calista Amore Manurung, mahasiswa kedokteran Universitas Udayana, yang ada dalam screenshot chat yang sempat jadi perbincangan beberapa waktu terakhir ini," ungkap Calista dalam video singkat di akun Instagram-nya, Selasa (21/10/2025).

Baca juga: Sedihnya Epy Kusnandar Warungnya Diserbu Preman hingga Diperas, Sang Istri Nangis: Kami Berjuang

Baca juga: Pilu Pria Ini Harus Titip 3 Anaknya ke Panti Asuhan Usai Tak Biasa Membiayai, Pekerjaan Hanya Sopir

Baca juga: Eks Kapolres Ngada Divonis 19 Tahun Penjara, Kasus Kekerasan Seksual ke Anak

"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang tidak berkenan atas chat saya. Saya menyadari bahwa tindakan nir empati yang saya lakukan tidak dapat dibenarkan dalam keadaan apapun," sambungnya.

Sadar perbuatannya salah, Calista pun meminta maaf.

Bak kena mental, Calista mengaku akan menjadikan cemoohan dari publik sebagai bahan pembelajaran untuknya.

Gadis asal Jakarta Barat yang berstatus sebagai dokter Koas itu mengaku menyesali perbuatannya yakni mengolok-olok kematian Timothy.

"Saya sungguh menyesal dan menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran besar dalam kehidupan saya untuk lebih berhati-hati dalam bersikap, lebih peka terhadap perasaan orang lain dan lebih bertanggung jawab atas setiap kata yang diucapkan," akui Calista.

Dalam caption postingannya itu, Calista mengaku dirinya tidak peka terhadap kemalangan seseorang.

Lantaran hal tersebut, Calista bakal terus memperbaiki diri.

"Saya menyadari bahwa tindakan dan perkataan saya beberapa waktu lalu mencerminkan ketidakpekaan yang tidak seharusnya terjadi.

Dari kejadian ini, saya banyak belajar tentang empati, tanggung jawab, dan bagaimana setiap kata bisa berdampak besar bagi orang lain," ungkap Calista.