Berita Viral

Tampang Orangtua Chiko yang Edit Video Syur AI Pakai Wajah Siswi dan Guru, Rupanya Keduanya Polisi

Sosok orangtua Chiko Radityatama, pelaku penyebaran video syur berbasis AI yang menggunakan wajah siswi dan guru SMA di Semarang, ternyata

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Tampang Orangtua Chika yang Edit Video Syur AI Pakai Wajah Siswi dan Guru, Rupanya Keduanya Polisi 

TRIBUNJAMBI.COM - Sosok orangtua Chiko Radityatama, pelaku penyebaran video syur berbasis AI yang menggunakan wajah siswi dan guru SMA di Semarang, ternyata berasal dari kalangan kepolisian.

Diketahui, kedua orangtua Chiko Radityatama merupakan anggota Polri.

Nama Chiko Radityatama mendadak menjadi buah bibir di media sosial setelah aksinya mengedit dan menyebarkan video syur hasil rekayasa AI menggunakan wajah sejumlah siswi SMAN 11 Semarang viral di jagat maya.

Tak hanya sosoknya yang disorot publik, kini identitas kedua orangtuanya pun ikut terungkap ke permukaan.

Berdasarkan hasil penelusuran, Chiko melakukan manipulasi foto dan video dengan memakai wajah beberapa siswi, guru perempuan, dan alumni SMAN 11 Semarang untuk dijadikan konten asusila.

Aksi tak senonoh itu kemudian menyebar luas di platform media sosial X (Twitter) dan menimbulkan kegemparan di kalangan warganet.

Baca juga: Gegera Dua Dokter Adu Jotos Rebutan Perawat Muda Cantik, Satu Orang Berakhir Masuk ICU

Baca juga: Ammar Zoni Tak Seharusnya Dipernjara tapi Direhabilitasi, Ahli Hukum: Hakim Salah Total, Dia Pecandu

Baca juga: Ketakutan Febrianto Didatangi Arwah Anti Puspita, Pakai Baju Putih Gendong Bayi: Disuruh ke Makam

Informasi lain menyebut, Chiko Radityatama merupakan anak dari aparat kepolisian.

Baik sang ayah maupun ibunya sama-sama berprofesi sebagai anggota polisi aktif.

Kebenaran status orangtua Chiko sebagai polisi dibenarkan oleh Kepala UPTD PPA Provinsi Jawa Tengah, Eka Suparti.

Saat ditemui oleh Tribun Jateng di kantornya pada Kamis (16/10/2025), Eka mengaku sudah mengonfirmasi langsung informasi tersebut kepada pihak sekolah.

“Sudah saya tanyakan ke Ibu Kepala Sekolahnya, memang benar kedua orangtuanya dari kepolisian, baik bapak maupun ibunya,” ujar Eka.

Eka juga menyebutkan bahwa kedua orangtua Chiko telah berpisah sejak anaknya masih duduk di bangku kelas 5 SD.

Saat ini, Chiko diketahui tinggal bersama ibunya.

“Sekarang ikut ibunya. Apakah masih berkomunikasi dengan bapaknya, kami belum mendapat informasi hingga saat ini,” jelasnya.

Meski Chiko Radityatama telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, hingga kini belum ada langkah hukum yang menjeratnya secara resmi.

Menurut Eka, pihak UPTD PPA Jawa Tengah masih menunggu langkah dari pihak korban yang dirugikan untuk melaporkan perbuatan pelaku.

Ia menegaskan, lembaganya tidak memiliki kewenangan memaksa korban untuk melanjutkan perkara ke ranah hukum.

“Kami berupaya melakukan pencegahan agar anak-anak tidak menjadi korban dari dampak negatif perkembangan teknologi,” tuturnya.

Eka menambahkan, korban video AI tersebut rata-rata merupakan alumni SMAN 11 Semarang yang kini sudah berstatus mahasiswi.

Pihaknya juga tengah menyiapkan langkah pendampingan psikologis dan hukum bagi para korban.

“Informasinya, para mahasiswi itu sedang menjalani ujian tengah semester,” ungkapnya.

Menurut Eka, pendampingan terhadap korban akan segera dilakukan, meski pihaknya belum mendapat data pasti jumlah korban maupun waktu kejadian pasti dari kasus tersebut.

“Kami belum tahu persis kapan peristiwa itu terjadi, jadi belum bisa memberikan keterangan lebih jauh,” tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa informasi awal mengenai kasus ini diterimanya dari Kepala Sekolah SMAN 11 Semarang, yang mengetahui kasus tersebut melalui para alumni.

Bahkan, ungkap Eka, salah satu korban merupakan anak dari guru yang masih aktif mengajar di sekolah tersebut.

Pihaknya kini membuka hotline pengaduan di nomor 085799664444 bagi masyarakat yang ingin melaporkan atau meminta pendampingan terkait kasus serupa.

 Chiko Radityatama Minta Maaf

Setelah kasusnya viral dan menuai kecaman luas, Chiko Radityatama akhirnya muncul dan menyampaikan permintaan maaf terbuka atas perbuatannya menyebarkan video asusila berbasis AI.

Diketahui, Chiko Radityatama Agung Putra merupakan alumni SMAN 11 Semarang angkatan 2025.

Ia kini tercatat sebagai mahasiswa S1 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) dan tinggal di Asrama Polisi Kabluk, Gayamsari, Semarang.

Berikut pernyataan lengkap permintaan maaf Chiko Radityatama:

“Saya, Chiko, mengakui bahwa saya yang membuat akun Twitter dengan isi foto dan video tidak senonoh tersebut, dengan username xxx. Akun itu saya buat sekitar tahun 2023 dan ternyata masih aktif hingga Oktober 2025.

Saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada pihak yang wajahnya tercantum dalam akun tersebut. Saya sadar bahwa tindakan saya sangat merugikan banyak orang yang sama sekali tidak tahu-menahu, namun wajahnya digunakan tanpa izin.

Saya berjanji tidak akan memposting atau mengunggah foto dan video apapun lagi di akun itu, dan akan berusaha menghapus serta menonaktifkan akun tersebut dengan cara apapun yang saya bisa.

Saya, Chiko Radityatama Agung Putra, sekali lagi meminta maaf kepada seluruh pihak yang menjadi korban dalam kasus ini.

Saya pastikan akun tersebut akan dihapus mulai hari ini, tanggal 7 Oktober 2025. Jika akun itu masih aktif setelah tanggal tersebut, saya siap menerima konsekuensi apapun dari para korban.”

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved