Berita Viral
Cerita Pilu Bripka Johan Disiram Bensin Emak-emak, Pelaku Sebut Cari Keadilan
Tri Wulandari datang ke Mapolres Sragen dan melakukan aksi nekat menyiramkan bensin ke arah seorang anggota kepolisian, Bripka Johan.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM -Insiden mengejutkan terjadi di Mapolres Sragen, Jawa Tengah, pada Selasa (30/9/2025) pagi.
Seorang wanita bernama Tri Wulandari datang ke kantor polisi tersebut dan melakukan aksi nekat menyiramkan bensin ke arah seorang anggota kepolisian, Bripka Johan.
Akibat perbuatannya, Bripka Johan harus mendapat perawatan medis karena matanya terkena cairan bahan bakar.
Kejadian itu berawal ketika Tri Wulandari, dengan mengenakan gamis coklat, memasuki area Polres Sragen.
Ia tampak emosi dan mencari bagian Profesi dan Pengamanan (Propam).
Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, wanita tersebut melontarkan kalimat bernada marah.
“Propam e mana, tak obong cangkem e,” ucapnya keras di depan petugas yang berjaga.
Tri Wulandari mengaku marah karena merasa disebut ODGJ atau orang dengan gangguan jiwa.
Ia berulang kali menuntut untuk dipertemukan dengan anggota yang menudingnya demikian.
“Yang bilang saya ODGJ izin to? Bilang saya ODGJ, sama Mbak Provost mana, takut? Aku nyalakan mulutnya, mana mbaknya, bagian Provost, mbak-mbak yang bilang saya ODGJ mana,” katanya.
Saat itu, petugas yang berjaga menjelaskan bahwa Kepala Seksi Propam Polres Sragen sedang sakit dan tidak berada di tempat.
Mendengar penjelasan itu, Tri semakin tersulut emosi. Ia menuding alasan sakit hanya dibuat-buat, lalu menyebut nama seseorang.
“Andrian, di Polres Sragen, aku bakar mulutnya,” ujarnya dengan nada tinggi.
Tidak lama kemudian, Bripka Johan keluar dari ruangan. Kehadirannya langsung memicu tindakan spontan Tri Wulandari yang menyiramkan bensin dari botol yang sudah ia bawa.
“Kowe ngarani aku ODGJ ya,” teriaknya sebelum menyiramkan cairan tersebut.
Sontak, suasana di lokasi menjadi ricuh. Bripka Johan yang terkena siraman bensin di bagian wajah berusaha menjauh dan memberi peringatan kepada rekan-rekannya.
“Bahaya, bensin, panggilke reskrim,” ucap Bripka Johan sambil menahan sakit.
Tri Wulandari terus berteriak setelah melakukan aksinya. “Ben kapok wi, ben kapok,” katanya berulang-ulang. Ia menambahkan, “Ben ngerasakno, opo sing tak rasakne, ngarani aku ODGJ. Ben kapok.”
Akibat penyiraman tersebut, Bripka Johan harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif, terutama pada bagian matanya yang terkena cairan BBM.
Peristiwa ini tidak hanya terjadi di dalam lingkungan Polres Sragen, tetapi juga disiarkan langsung melalui akun Facebook milik Tri Wulandari.
Dalam siarannya, ia menyebut aksinya sebagai bentuk protes terhadap laporan yang menurutnya bertahun-tahun tidak pernah diproses pihak kepolisian.
“Ketidak Adilan kezaliman polisi kan kayak gitu wes ngarani ODGJ disamperin lgsg gawe lapor lucu, bukan saya punya kasus tahunan tidak diproses Polres Sragen,” tulisnya di media sosial.
Sebelum memasuki kantor polisi, Tri sempat berkata dalam siarannya bahwa ia hendak melakukan “jalan-jalan kejutan”.
“Mbak Wulan mau jalan-jalan dulu, kemana jalan-jalannya kejutan, pokoknya ditonton, pokoknya seru jalan-jalanku, pokoknya jangan sampai ketinggalan berita dengan berita live ku,” ujarnya.
Aksi penyiraman bensin itu kemudian viral di berbagai platform media sosial.
Video memperlihatkan jelas bagaimana Tri mendatangi kantor polisi, melontarkan kalimat emosional, hingga akhirnya menyiramkan bensin ke arah anggota Polres Sragen.
Kasat Reskrim Polres Sragen, AKP Ardi Kurniawan, saat dimintai keterangan oleh wartawan enggan memberikan penjelasan detail.
Ia memilih langsung masuk ke mobil dan meninggalkan Mapolres Sragen tanpa memberi komentar terkait penyebab pasti kemarahan Tri Wulandari.
Setelah insiden tersebut, Tri kembali mengunggah video di akun Facebook pribadinya.
Dalam unggahannya, ia menegaskan bahwa dirinya bukan orang gila dan menuntut agar pihak kepolisian menghargainya sebagai warga.
“Mulo tho bu anak buahmua, nak ngomong, lisan dijogo, aku iso ngerhomati sampean, saya bisa jaga etika saya, ketika anak buah jenengan juga ngajeni.
Aku ki wong waras, aku golek keadilan,” kata Tri Wulandari.
Selain itu, ia juga memperlihatkan surat panggilan dari Polres Sragen yang ditujukan kepadanya.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa dirinya tidak akan memenuhi panggilan tersebut.
Wanita itu juga sempat menyatakan kesiapannya untuk dipenjara, asalkan apa yang ia rasakan juga bisa dirasakan oleh pihak kepolisian.
Hingga saat ini, belum diketahui dengan jelas siapa pihak yang pertama kali menuding Tri sebagai ODGJ, sebab ketika ditanya lebih lanjut, ia tidak dapat menyebutkan secara pasti sosok tersebut.
Insiden penyiraman bensin terhadap Bripka Johan kini menjadi perhatian luas.
Di satu sisi, kondisi kesehatan anggota Polres Sragen itu masih dalam pemulihan akibat luka di bagian mata.
Di sisi lain, proses hukum terhadap Tri Wulandari masih menunggu tindak lanjut pihak kepolisian usai kejadian yang terekam jelas dalam sejumlah video dan siaran langsung di media sosial.
Artikel diolah dari Tribun Jateng
Baca juga: Kondisi Bripka Johan Disiram Bensin oleh Emak-emak yang Ancam Mau Bakar: Rupanya Sakit Hati
Istri Diplomat Arya Daru Ungkap Curhat Terakhir Suaminya soal Vara: Hanya Pertemanan dan Bahas Anak |
![]() |
---|
Sosok Anthony Lee, Mahasiswa yang Berani Gugat Presiden dan Kapolri Rp 2,45 Triliun |
![]() |
---|
Habis Brigadir Ismoyo Digerebek Istri Lagi Selingkuh, Sepekan Tak Masuk Kantor, Kini Jadi Tersangka |
![]() |
---|
Pilu Raisa Kehilangan Ayah Selamanya, Panik Cari Bantuan Tetangga |
![]() |
---|
Ketakutan Hasto Dijarah Massa Usai Sebut Korupsi Bukan Kejahatan Kemanusiaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.