Berita Viral

Luhut Komentari Polemik Purbaya yang Ramai Dicibir Usai Jadi Menteri Keuangan: Bisa Berbuat Banyak

Baru-baru ini Luhut Binsar Pandjaitan meminta publik memberikan waktu bagi Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa, untuk menunjukkan

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Luhut Komentari Polemik Purbaya yang Ramai Dicibir Usai Jadi Menteri Keuangan: Bisa Berbuat Banyak 

TRIBUNJAMBI.COM - Baru-baru ini Luhut Binsar Pandjaitan meminta publik memberikan waktu bagi Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa, untuk menunjukkan kinerjanya.

Ya, Luhut menyatakan keyakinannya bahwa Purbaya Yudhi Sadewa mampu membantu Presiden Prabowo Subianto dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus membuka lapangan kerja.

Pernyataan ini disampaikan Luhut merespons kritik tajam serta desakan mundur yang diarahkan kepada Purbaya Yudhi Sadewa tak lama setelah dilantik menggantikan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan.

Gaya bicara Purbaya yang dinilai publik terlalu sombong sempat menimbulkan kegaduhan.

Apalagi saat ini masyarakat dinilai cukup sensitif terhadap diksi-diksi yang dianggap menyakiti perasaan, terutama terkait isu kesejahteraan.

Pernyataan kontroversial Purbaya yang viral di media sosial pun memicu gelombang protes.

Baca juga: Pesan Menohok Istri Gus Dur untuk Militer: Kalau Ikut Campur dalam Masalah Ketatanegaraan Ya Hancur

Baca juga: Nasib Anggun Gagal Jadi Orang Kaya Instan, Pelaku Bawa Kabur Rp 10 Miliar Sudah Pakai Rp300 Juta

Baca juga: Pengakuan Pembunuh Sekeluarga hingga Dikubur Satu Lubang, Bayi Nangis Kemudian Ditenggelamkan

Salah satu yang paling menonjol adalah desakan agar dirinya mundur dari jabatan barunya.

Kedekatan Purbaya dengan Luhut

Purbaya Yudhi Sadewa diketahui memiliki hubungan dekat dengan Luhut Binsar Pandjaitan. Kedekatan itu tidak sebatas isu, melainkan tercermin dari perjalanan karier Purbaya yang beberapa kali bersinggungan langsung dengan Luhut.

Pada 2015, Purbaya dipercaya menjadi Deputi Bidang Ekonomi di Kantor Staf Kepresidenan (KSP), lembaga yang saat itu dipimpin langsung oleh Luhut. Di posisi tersebut, ia terlibat dalam penyusunan kebijakan ekonomi dan koordinasi program strategis pemerintah.

Kariernya berlanjut ketika masuk ke Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves). Di kementerian yang juga dipimpin Luhut, Purbaya menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi, Investasi, dan Pertambangan.

Dari posisinya ini, Purbaya banyak berkecimpung dalam isu investasi strategis, industri tambang, serta pengelolaan sumber daya alam. Jejak karier itu semakin memperkuat reputasinya sebagai orang dekat sekaligus mantan anak buah Luhut.

Kini, setelah dilantik menjadi Menteri Keuangan, Purbaya justru menuai polemik besar.

Polemik Purbaya Yudhi Sadewa

Kontroversi muncul terutama dari pernyataannya soal tuntutan rakyat yang mengusung agenda 17+8.

Dalam keterangannya kepada media, Purbaya menyebut tuntutan itu datang dari sebagian kecil masyarakat yang merasa kehidupannya masih kekurangan.

"Saya belum mempelajari itu, tapi sederhananya begini, itu kan suara sebagian kecil rakyat kita," kata Purbaya.

Ia menambahkan, masyarakat yang bersuara adalah mereka yang merasa terganggu dan hidupnya belum cukup layak.

Pernyataan tersebut menuai kritik keras hingga memicu desakan agar Purbaya mundur dari jabatannya.

Belum reda soal itu, muncul pula kontroversi dari putranya, Yudo Sadewa, yang sempat menuding Sri Mulyani sebagai agen CIA melalui unggahan media sosial.

Postingan Yudo tersebut sempat viral sebelum akhirnya dihapus. Tak lama kemudian, Yudo mengklarifikasi lewat akun TikTok bahwa tuduhan tersebut hanya lelucon antar teman. Ia bahkan menegaskan Sri Mulyani bukan agen CIA maupun IMF.

Sementara itu, Purbaya sendiri sudah meminta maaf terkait ucapannya mengenai tuntutan 17+8.

“Kalau kemarin salah ngomong, saya minta maaf. Saya masih menteri baru, masih banyak yang harus dipelajari,” ujarnya.

Kata Luhut Binsar Pandjaitan

Di tengah sorotan publik, Luhut Binsar Pandjaitan memberikan pembelaan untuk Purbaya.

Menurut Luhut, Purbaya adalah sosok pribadi yang baik, berpengalaman, dan layak diberi kesempatan untuk membuktikan diri.

"Saya yakin Pak Purbaya akan bisa berbuat banyak untuk membantu keinginan Bapak Presiden dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi maupun penciptaan lapangan kerja," kata Luhut.

Keyakinan Luhut berakar pada pengalaman panjang Purbaya di bidang ekonomi, investasi, dan perbankan, yang dianggap mumpuni untuk menjawab tantangan besar di masa sekarang.

Publik kini menantikan bagaimana langkah Purbaya Yudhi Sadewa selanjutnya dalam memimpin Kementerian Keuangan dan sejauh mana kebijakannya bisa memberi dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved