Operasi Jantung Pertama di Jambi
Hari Ini Operasi Jantung Perdana di Jambi Dilakukan di RSUD Raden Mattaher, 2 Perempuan
Dua pasien akan menjalani operasi jantung pertama di RSUD Raden Mattaher Jambi pada Kamis-Jumat (30-31/10/2p025).
Penulis: Syrillus Krisdianto | Editor: asto s
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Hari ini, Kamis (30/10/2025), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi akan mencatat sejarah baru. Untuk pertama kalinya, rumah sakit rujukan utama di Provinsi Jambi itu akan melaksanakan operasi jantung terbuka.
Dua pasien akan menjalani operasi yang dijadwalkan selama dua hari, Kamis hingga Jumat (30-31/10/2p025).
Pantauan Tribun Jambi kemarin siang, persiapan di gedung Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu RSUD Raden Mattaher tengah berlangsung.
Gedung baru yang berdiri di antara unit kemoterapi dan gedung perawatan kelas I dan II itu, kini dipenuhi aktivitas petugas medis dan kebersihan.
Sekira 20 orang tengah menyiapkan ruangan dan perlengkapan menjelang pelaksanaan operasi.
Gedung jantung terpadu di rumah sakit pelat merah di Jambi itu memiliki 17 ruangan, termasuk enam ruang ICU, ruang edukasi pasien dan keluarga, ruang diskusi, ruang dokter, serta ruang administrasi.
Juga tersedia ruang dokter jaga, ruang ganti pria dan wanita, ruang kepala ICU, serta ruang kepala atau wakil instalasi bedah jantung.
Kolaborasi Tiga Rumah Sakit Besar
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Raden Mattaher, dr Anton Trihartanto, mengatakan operasi jantung perdana di Jambi dilakukan melalui kolaborasi dengan tenaga medis dari luar Jambi.
"Tim medis berasal dari RSUP Mohammad Hoesin Palembang, RS Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita Jakarta, serta RSUD Raden Mattaher Jambi," ujarnya.
Seluruh peralatan dan obat-obatan untuk kebutuhan operasi telah dikirim dari Palembang sejak Rabu (28/10) pukul 00.00 WIB.
"Tim kamar operasi berjumlah 25 orang akan tiba di Jambi sore ini (Rabu, 2/10). Malamnya langsung bekerja untuk finalisasi," kata Anton.
"Operasi ini membutuhkan tim besar," lanjutnya.
Anton menegaskan, meski operasi dilakukan di Jambi, standar kualitas operasi jantung akan sama dengan operasi di rumah sakit besar di Palembang maupun Jakarta.
"Alhamdulillah, persiapan masih dilakukan hingga sekarang, sebagian besar sedang kita siapkan, insyaAllah kita siap," jelasnya.
Layanan Jantung Tahap Paripurna
Anton menjelaskan, pascaoperasi, pasien akan mendapatkan perawatan intensif hingga kondisi stabil. Penanganan akan diketuai dr Dedy F, Sp.An-TI, FCTA.
Dedy merupakan dokter spesialis anestesi konsultan jantung satu-satunya di Provinsi Jambi.
"Selain dokter jantung, juga ada dokter ICU dan anestesi konsultan yang ikut menangani," ujarnya.
Dia menambahkan, RSUD Raden Mattaher menargetkan pelayanan jantung dapat mencapai tahapan
paripurna.
Pelayanan sampai ke tahap ini, artinya mampu melakukan rekam jantung, pemasangan cincin, hingga melakukan operasi jantung terbuka secara langsung.
"Kami mohon doa dan dukungan masyarakat Jambi agar operasi perdana ini berjalan lancar," harapnya.
Sementara itu, Plt Wakil Direktur SDM Sarpras dan Diklat RSUD Raden Mattaher, RD Zayad Irfani, menuturkan pelaksanaan operasi merupakan tindak lanjut dari arahan Kementerian Kesehatan.
"Operasi akan disaksikan langsung oleh Menteri Kesehatan dan mendapat dukungan penuh dari Gubernur Jambi, Al Haris," ujarnya.
Zayad menambahkan, Gubernur Al Haris bahkan telah memimpin langsung rapat persiapan pada Selasa (28/10) lalu.
Dua Pasien Perempuan
Dokter spesialis anestesi konsultan khusus jantung, dr Dedy F, Sp.An-TI, FCTA, mengatakan ada dua pasien perempuan telah terpilih menjadi peserta operasi jantung pertama di RSUD Raden Mattaher.
Operasi sudah direncanakan dan melewati tahap diskusi sekira sebulan lalu.
"Kami sudah melakukan seleksi dan diskusi dengan RSUP Mohammad Hoesin dan RSJPD Harapan Kita. Hasilnya, dua kandidat pasien telah siap, satu pasien berusia 50 tahun dan satu pasien lagi berusia 60 tahun," jelasnya.
Menurut Dedy, operasi dijadwalkan berlangsung 4-6 jam, karena bersifat kompleks dan berisiko tinggi.
"Dalam prosesnya, jantung akan dihentikan sementara, dan fungsi sirkulasi darah digantikan oleh mesin. Secara teknis, tim akan melakukan pembedahan di dada, jantung kemudian dipindahkan sirkulasinya ke mesin, memperbaiki kelainan pada jantung, hingga mencangkok pembuluh darah dari kaki ke jantung untuk mem-bypass aliran yang tersumbat," paparnya.
Untuk pencangkokan pembuluh darah, Dedy mengatakan biasanya dicangkok dari kaki, kemudian ditempelkan ke jantung.
Tujuannya untuk mem-bypass area aliran darah yang terhambat di jantung.
Setelah operasi rampung, pasien tidak langsung dibangunkan. Pasien akan diobservasi intensif di ruang ICU.
"Kalau semuanya stabil, baru dilepaskan dari ventilator," lanjutnya.
Dedy meminta dukungan dan doa masyarakat Jambi agar semua berjalan baik.
Pelaksanaan operasi jantung terbuka di RSUD Raden Mattaher merupakan bagian dari peningkatan mutu layanan kesehatan di Provinsi Jambi.
Jika berjalan sukses, RSUD Raden Mattaher Jambi akan menjadi satu-satunya fasilitas kesehatan di provinsi yang mampu melakukan tindakan bedah jantung kompleks, tanpa harus merujuk pasien ke luar daerah. (Tribun Jambi/Syrillus Krisdianto)
Baca juga: Ketakutan Anak-anak di Boncengan saat Motor Ibu Ditarik Paksa Debt Collector
Baca juga: Jeritan Sutini di Tengah Kebun, Suami Temukan Istri Tergeletak Wajah Penuh Luka

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.