Cerita Viral

9 Lubang di Tubuh Hendri, Peristiwa Kelam di Simpang Citra Raya City

Perselisihan di Pematang Gajah, Muaro Jambi, yang seharusnya tak berujung maut, berakhir dengan lumuran darah. 

Penulis: Srituti Apriliani Putri | Editor: asto s
Tribun Jambi/Srituti Apriliani Putri
CERITA VIRAL Tribun Jambi edisi Peristiwa Kelam di Simpang Citra Raya City, 9 Lubang di Tubuh Hendri. 

Oleh: Srituti Apriliani Putri, Jurnalis Tribun Jambi

SEPULUH hari lalu, malam kelam di Pematang Gajah, Kabupaten Muaro Jambi, Selasa, 14 Oktober 2025. 

Sebuah perselisihan yang seharusnya tak berujung maut, justru berakhir dengan lumuran darah di simpang Citra Raya City

Seorang pria bernama Hendri, tewas secara tragis. Di tubuhnya, luka bekas tikaman senjata tajam menjadi saksi bisu kekejian yang menimpanya.

Ironisnya, dua pelaku adalah orang yang pernah memiliki hubungan dengannya, mantan adik iparnya, Firdaus dan Galang.

Apa yang memicu amarah hingga nyawa menjadi taruhannya. 

Desa Pematang Gajah, tempat pertikaian bermula. 

Desa Pematang Gajah merupakan desa di Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi

Desa ini memiliki berbagai potensi dan fasilitas yang berkembang, termasuk sektor agrowisata. 

Jaraknya dari Kota Jambi sekira 13 kilometer dari Kota Jambi.

Sementara simpang Citra Raya City Jambi merujuk pada gerbang masuk utama ke kawasan terpadu CitraRaya City Jambi.

Ini sebuah kota mandiri seluas 1.000 hektare di perbatasan Kota Jambi dan Muaro Jambi yang dikembangkan oleh Ciputra Grup. 

Gerbang ini ikonik dengan patung kuda.

Di sinilah, sebuah jeritan memecah keheningan malam, hingga akhirnya Hendri kehilangan nyawa.

Teguh Kancil, seorang pemilik warung soto, menjadi salah satu saksi mata. 

Ia mendengar langsung teriakan yang memaksanya berlari menuju sumber suara.

Teguh mengatakan waktu mendengar ada teriakan. Dia lari ke sana dan mau menolong.

Sesampainya di sana, Teguh melihat sudah terjadi perkelahian 1 orang vs 2 orang.

Niat Teguh untuk melerai buyar seketika. Situasi sudah terlalu panas, tak terkendali. 

Dua orang pelaku melawan satu korban. Senjata tajam telah ada digenggaman pelaku yang terlihat amarahnya membuncah.

Teguh Kancil mengatakan orban itu kena tikam sama pelaku. 

Di tengah kepanikan itu, Teguh berteriak meminta pertolongan. 

Namun, warga dan pengguna jalan yang melihat tak berani mendekat. 

Rasa takut mengalahkan keinginan untuk membantu.

"Aku minta tolong sama orang-orang, tapi semua nggak ada yang mau bantu."

Apa Pemicu Perkelahian Brutal Ini?

Penelusuran Tribun dan keterangan resmi pihak kepolisian mulai merangkai kepingan puzzle. 

Semua bermula dari masalah rumah tangga. Korban, Hendri, mendatangi rumah mantan istrinya. 

Kedatangan yang tak diinginkan itu memicu amarah mantan istri, yang kemudian mengadu kepada dua adiknya, Firdaus dan Galang.

Amarah seketika tersulut. Merasa terancam, Hendri berusaha melarikan diri dengan sepeda motornya. 

Namun, pengejaran oleh Firdaus dan Galang tak terhindarkan.

Di Simpang Perumahan Citra Raya, sepeda motor Hendri ditabrak dari belakang. 

Perkelahian dua lawan satu pun pecah. Di sinilah, sebilah badik diayunkan secara membabi buta, merenggut nyawa Hendri.

Pihak Kepolisian Resor Muaro Jambi mengonfirmasi kronologi peristiwa ini.

AKP Saaluddin, Kasi Humas Polres Muaro Jambi, menuturkan kejadiannya pada hari Selasa tanggal 14 Oktober 2025 sekira pukul 19.30 WIB. 

Setelah menganiaya korban, kedua pelaku akhirnya melarikan diri.

Hanya dalam hitungan jam, polisi meringkus pelaku.

Kini, dua pelaku telah meringkuk di sel tahanan Polres Muaro Jambi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. 

Sementara saudaranya, Firdaus, masih buron dan menjadi target utama perburuan polisi.

Satu nyawa telah hilang akibat perselisihan yang berakhir di ujung senjata tajam. 

Ini bukan kasus penikaman yang pertama di Jambi. Ada beberapa kali terjadi kasus berdarah dalam sebulan terakhir.

Semua berharap, peristiwa serupa tak terulang lagi. 

Selesaikan masalah dengan kepala dingin dan tenang, agar tak ada lagi malam mencekam di Pematang Gajah, Kabupaten Muaro Jambi.

Baca juga: Mereka Mengincar Mendalo Muaro Jambi, Mahasiswa Indekos Pun Tak Pernah Curiga

Baca juga: Sebaran 5.506 Sertifikat di 7 Kelurahan di Jambi yang Masuk Zona Merah Pertamina

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved