Kriminalitas di Pasar Angso Duo

5 Kasus Kriminal di Pasar Angsoduo Sepanjang 2025 dan Fakta Tak Terlihat Publik Selama Ini

Tingkat kriminalitas di Pasar Angso Dua Jambi menyedot perhatian publik. Ada sejumlah kasus yang selama ini tak terlihat publik

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: asto s
Tribun Jambi/Istimewa
PASAR ANGSO DUO JAMBI - Sejumlah tindak kriminalitas terjadi di Pasar Angso Duo Jambi. Pedagang merasa khawaitr. Ada juga sejumlah fakta yang tak terungkap ke publik selama ini. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Tingkat kriminalitas di Pasar Angso Dua Jambi menyedot perhatian publik, setelah terjadi perampasan uang yang disertai penikaman pedagang.

Pengelolaan Pasar Angso Duo mencatat, sejak awal tahun hingga 10 September 2025 tercatat ada lima tindak kriminal.

Dari angka tersebut, empat kasus perampasan dan satu kasus perkelahian yang berujung kematian.

"Kalau yang diserahkan ke kepolisian itu totalnya ada lima kasus, namun ada juga yang kita selesaikan sendiri," ujar Purnomo sidi, Direktur Pasar Angso Duo, Kamis (11/9/2025).

Dia mengatakan untuk kasus pencurian yang terjadi di Pasar Angso Duo mereka selesaikan secara persuasif. 

"Ini karena korban dan pelaku adalah warga pasar," ujarnya.

Selian itu, barang yang di curi lebih bersifat dagangan dan jumlahnya tidak terlalu besar.

"Sebenarnya lebih ke ngutil ya, makanya kita yang selesaikan. Namun, jika sudah barang pengunjung yang di ambil maka akan kita perkarakan," tugas Purnomo.

Puluhan Kasus Ngutil

Lebih lanjut, dia mengatakan kasus ngutil ini cukup banyak terjadi di Pasar Angso dua, angkanya mencapai puluhan kasus sejak awal tahun kemarin.

Diceritakan Purnomo, selain kasus di atas pernah juga terjadi kasus pemerasan kepada pedagang dan pengunjung, pelaku beroperasi mengunakan seragam dinas lengkap.

Namun setelah di amankan oleh pihak keamanan ternyata yang berkaitan berstatus ODGJ.

Pedagang khawatir dengan maraknya aksi kriminalitas yang belakangan terus terjadi di Pasar Tradisional Angso Duo Jambi.
Pedagang khawatir dengan maraknya aksi kriminalitas yang belakangan terus terjadi di Pasar Tradisional Angso Duo Jambi. (Tribun Jambi/ Srituti Apriliani Putri)

"Kemarin pernah ada orang yang mengaku anggota, pas kita amankan sama instansi terkait ternyata yang bersangkutan ODGJ," ujarnya. 

Sejumlah Kasus yang Tak Terlihat

Hiruk-pikuk aktivitas jual beli di Pasar Angso Duo Jambi selalu dimulai sejak dini hari.

Namun, di balik ramainya transaksi, rasa was-was dan ketakutan menyelimuti ribuan pedagang yang menggantungkan hidup di pasar tradisional terbesar di Provinsi Jambi itu.

Sedikitnya ada 1.200 pedagang tetap yang memiliki kios dan lapak, ditambah pedagang harian yang ikut meramaikan pasar.

Mereka menjual sayur-mayur, daging, ikan, hingga kebutuhan pokok lainnya untuk mencari nafkah.

Sayangnya, kehidupan para pedagang ini tidak lepas dari ancaman aksi kriminal dan premanisme.

Rentetan Aksi Premanisme

Pada Senin (8/9/2025) subuh, dua orang pedagang mengalami luka tusukan saat mencoba menolong rekannya, pedagang cabai, yang hendak dirampok sekelompok preman.

Keduanya harus dilarikan ke rumah sakit akibat luka serius yang diderita.

Peristiwa itu menambah panjang daftar aksi premanisme di Pasar Angso Duo.

Baca juga: Hati-hati Jebakan VCS Incar Siswi SMP Seperti Ini, Orang Tua Harus Beri Tahu Anak

Sebelumnya, pada 14 Desember 2024, seorang pedagang telur bernama Sahrul Nurdinsyah nyaris kehilangan nyawa setelah ditikam preman di bagian pinggang.

Saat itu, ia tengah membawa uang setoran senilai Rp31 juta ke bank.

Lalu pada 1 Mei 2025, seorang pedagang mpek-mpek juga terlibat perkelahian dengan preman hingga berujung maut. Preman tersebut tewas terkena tusukan.

Ana (nama samaran), salah satu pedagang, menuturkan kejadian seperti ini sudah sering terjadi.

Sambil melayani pembeli, ia mengaku khawatir setiap kali mendengar kabar adanya pedagang yang menjadi korban kekerasan.

"Takut ya takut, apalagi kejadian-kejadian sebelumnya sering berawal dari cekcok dengan preman," ucapnya.

Hal serupa diungkapkan Doni (nama samaran), pedagang cabai giling. Tokonya sudah beberapa kali dibobol maling, dan sejumlah barang dagangan hilang.

"Kalau toko saya sudah berulang kali dibobol," katanya.

Beberapa pedagang bahkan menduga sebagian pelaku kejahatan di pasar merupakan pengguna narkotika.

"Kadang uang hasil dagangan pun mereka incar, mungkin karena makek. Pernah juga ikan teri dagangan hilang," ujar seorang pedagang lainnya.

Pedagang Minta Didirikan Pos Polisi

Pedagang berharap ada solusi nyata dari pemerintah dan pengelola pasar, termasuk pendirian pos keamanan atau pos polisi di area Pasar Angso Duo.

"Kalau ado pos polisi mungkin biso lebih aman," sebut salah seorang pedagang.

Menanggapi keresahan ini, Kepala Pasar Angso Duo, Purnomo Sidik, mengaku pihaknya akan menampung aspirasi pedagang.

Ia juga menegaskan bahwa koordinasi dengan pihak kepolisian, termasuk Polda Jambi, sudah dilakukan.

“Komitmen pengelola adalah menerima masukan pedagang. Kita akan mengakomodir dan tindaklanjuti dengan berkoordinasi bersama kepolisian,” ujarnya.

Purnomo tidak menampik maraknya premanisme di pasar tersebut.

Menurutnya, banyak faktor yang membuat aksi kriminal sulit diberantas.

Salah satunya adalah luasnya area pasar dan adanya akses terbuka di bagian belakang pasar yang langsung terhubung dengan dermaga Sungai Batanghari.

"Akses itu menjadi celah bagi pelaku kejahatan untuk keluar-masuk tanpa terpantau petugas keamanan," jelasnya.

Meski saat ini Pasar Angso Duo memiliki 15 petugas keamanan internal, jumlah tersebut dinilai tidak sebanding dengan kondisi lapangan.

Karena itu, Purnomo mendukung penuh usulan pendirian pos polisi.

“Kami sangat mendukung adanya pos polisi di kawasan pasar. Rencana ini sebenarnya sudah pernah dibahas, tapi terkendala sejumlah hal. Kami berharap Pemprov Jambi, Pemkot Jambi, dan kepolisian bisa membantu mewujudkannya,” katanya.

Pasar Angso Duo: Pusat Ekonomi Jambi

Pasar Angso Duo merupakan pasar tradisional terbesar di Jambi.

Pasar baru ini resmi dibuka pada 2018 untuk menggantikan pasar lama yang sebelumnya berstatus pasar induk.

Dengan luas 7,2 hektare, pasar ini mampu menampung hingga 4 ribu pedagang.

LOS PASAR - Kondisi los ikan di Pasar Angso Duo Jambi pada Jumat (22/8/2025). Pedagang ikan mengeluhkan pasar sepi dan kualitas pelayanan pengelola pasar.
LOS PASAR - Kondisi los ikan di Pasar Angso Duo Jambi pada Jumat (22/8/2025). Pedagang ikan mengeluhkan pasar sepi dan kualitas pelayanan pengelola pasar. (Tribunjambi.com/Khusnul Khotimah)

Tanah di lokasi pasar merupakan aset milik Pemerintah Provinsi Jambi, yang kemudian dikelola oleh PT Eraguna Bumi Nusa (EBN).

Di atas lahan itu, dibangun ruko, kios, dan berbagai fasilitas pendukung pasar.

Selain sebagai pusat distribusi kebutuhan pokok, Pasar Angso Duo juga menjadi jantung ekonomi masyarakat Kota Jambi.

Karena itu, keamanan dan kenyamanan pedagang maupun pembeli dinilai menjadi hal mutlak yang harus dijaga.(Tribunjambi.com/M Yon Rinaldi/Srituti Apriliani Putri)

Baca juga: 4 Nama Viral Bakal Jadi Menpora Ada Raffi Ahmad, Judika Sampai Malas Komentar

Baca juga: Curhatan Dini Anggreani Istri Pak Kades yang Curiga Suami Ada Main dengan Mahasisiwi KKN

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved