Kriminalitas di Pasar Angso Duo
Perampokan hingga Penikaman Jadi Momok Pedagang Pasar Angso Duo Jambi, Toko Dibobol Berulang Kali
Di tengah ramai dan padatnya transaksi, rasa resah dan khawatir menyelimuti para pedagang di Pasar Angso Duo Jambi. Aksi kriminalitas kerap terjadi
Penulis: Srituti Apriliani Putri | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Hiruk-pikuk aktivitas jual beli di Pasar Angso Duo Jambi selalu dimulai sejak dini hari.
Namun, di balik ramainya transaksi, rasa was-was dan ketakutan menyelimuti ribuan pedagang yang menggantungkan hidup di pasar tradisional terbesar di Provinsi Jambi itu.
Sedikitnya ada 1.200 pedagang tetap yang memiliki kios dan lapak, ditambah pedagang harian yang ikut meramaikan pasar.
Mereka menjual sayur-mayur, daging, ikan, hingga kebutuhan pokok lainnya untuk mencari nafkah.
Sayangnya, kehidupan para pedagang ini tidak lepas dari ancaman aksi kriminal dan premanisme.
Rentetan Aksi Premanisme
Pada Senin (8/9/2025) subuh, dua orang pedagang mengalami luka tusukan saat mencoba menolong rekannya, pedagang cabai, yang hendak dirampok sekelompok preman.
Keduanya harus dilarikan ke rumah sakit akibat luka serius yang diderita.
Peristiwa itu menambah panjang daftar aksi premanisme di Pasar Angso Duo.
Sebelumnya, pada 14 Desember 2024, seorang pedagang telur bernama Sahrul Nurdinsyah nyaris kehilangan nyawa setelah ditikam preman di bagian pinggang.
Saat itu, ia tengah membawa uang setoran senilai Rp31 juta ke bank.
Lalu pada 1 Mei 2025, seorang pedagang mpek-mpek juga terlibat perkelahian dengan preman hingga berujung maut. Preman tersebut tewas terkena tusukan.
Ana (nama samaran), salah satu pedagang, menuturkan kejadian seperti ini sudah sering terjadi.
Sambil melayani pembeli, ia mengaku khawatir setiap kali mendengar kabar adanya pedagang yang menjadi korban kekerasan.
"Takut ya takut, apalagi kejadian-kejadian sebelumnya sering berawal dari cekcok dengan preman," ucapnya.
Hal serupa diungkapkan Doni (nama samaran), pedagang cabai giling. Tokonya sudah beberapa kali dibobol maling, dan sejumlah barang dagangan hilang.
"Kalau toko saya sudah berulang kali dibobol," katanya.
Beberapa pedagang bahkan menduga sebagian pelaku kejahatan di pasar merupakan pengguna narkotika.
"Kadang uang hasil dagangan pun mereka incar, mungkin karena makek. Pernah juga ikan teri dagangan hilang," ujar seorang pedagang lainnya.
Pedagang Minta Didirikan Pos Polisi
Pedagang berharap ada solusi nyata dari pemerintah dan pengelola pasar, termasuk pendirian pos keamanan atau pos polisi di area Pasar Angso Duo.
"Kalau ado pos polisi mungkin biso lebih aman," sebut salah seorang pedagang.
Menanggapi keresahan ini, Kepala Pasar Angso Duo, Purnomo Sidik, mengaku pihaknya akan menampung aspirasi pedagang.
Ia juga menegaskan bahwa koordinasi dengan pihak kepolisian, termasuk Polda Jambi, sudah dilakukan.
“Komitmen pengelola adalah menerima masukan pedagang. Kita akan mengakomodir dan tindaklanjuti dengan berkoordinasi bersama kepolisian,” ujarnya.
Purnomo tidak menampik maraknya premanisme di pasar tersebut.
Menurutnya, banyak faktor yang membuat aksi kriminal sulit diberantas.
Salah satunya adalah luasnya area pasar dan adanya akses terbuka di bagian belakang pasar yang langsung terhubung dengan dermaga Sungai Batanghari.
"Akses itu menjadi celah bagi pelaku kejahatan untuk keluar-masuk tanpa terpantau petugas keamanan," jelasnya.
Meski saat ini Pasar Angso Duo memiliki 15 petugas keamanan internal, jumlah tersebut dinilai tidak sebanding dengan kondisi lapangan.
Karena itu, Purnomo mendukung penuh usulan pendirian pos polisi.
“Kami sangat mendukung adanya pos polisi di kawasan pasar. Rencana ini sebenarnya sudah pernah dibahas, tapi terkendala sejumlah hal. Kami berharap Pemprov Jambi, Pemkot Jambi, dan kepolisian bisa membantu mewujudkannya,” katanya.
Pasar Angso Duo: Pusat Ekonomi Jambi
Pasar Angso Duo merupakan pasar tradisional terbesar di Jambi.
Pasar baru ini resmi dibuka pada 2018 untuk menggantikan pasar lama yang sebelumnya berstatus pasar induk.
Dengan luas 7,2 hektare, pasar ini mampu menampung hingga 4 ribu pedagang.
Tanah di lokasi pasar merupakan aset milik Pemerintah Provinsi Jambi, yang kemudian dikelola oleh PT Eraguna Bumi Nusa (EBN).
Di atas lahan itu, dibangun ruko, kios, dan berbagai fasilitas pendukung pasar.
Selain sebagai pusat distribusi kebutuhan pokok, Pasar Angso Duo juga menjadi jantung ekonomi masyarakat Kota Jambi.
Karena itu, keamanan dan kenyamanan pedagang maupun pembeli dinilai menjadi hal mutlak yang harus dijaga.
Baca juga: Penikaman Kembali Terjadi di Pasar Angso Duo Jambi, Pihak Pengelola Akan Tambah Pos Penjagaan
Penikaman Kembali Terjadi di Pasar Angso Duo Jambi, Pihak Pengelola Akan Tambah Pos Penjagaan |
![]() |
---|
Pedagang Harap Ada Pos Polisi di Pasar Angso Duo Jambi untuk Cegah Aksi Premanisme |
![]() |
---|
Curhat Pedagang Pasar Angso Duo Jambi, Setahun Tokonya Dibobol Beberapa Kali |
![]() |
---|
Premanisme Brutal Bayangi Pasar Angso Duo Jambi, Pedagang Desak Ada Pos Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.