Berita Nasional

Insiden Mati Lampu Warnai Peluncurkan Buku Jokowi's White Paper, Roy Suryo Cs Bantah Bermanuver

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MATI LAMPU: Rismon Sianipar, Dokter Tifa dan Roy Suryo Cs. Momen peluncuran buku Jokowi's White Paper yang ditulis oleh Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Dokter Tifa di University Club (UC) UGM pada Senin (18/8/2025) diwarnai insiden mati lampu dan pendingin ruangan yang mendadak mati.

TRIBUNJAMBI.COM - Momen peluncuran buku Jokowi's White Paper yang ditulis oleh Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Dokter Tifa di University Club (UC) UGM pada Senin (18/8/2025) diwarnai insiden mati lampu dan pendingin ruangan yang mendadak mati. 

Insiden ini terjadi saat acara hampir dimulai, tepatnya saat pembacaan doa. 

Kuasa hukum Roy Suryo, Ahmad Khozinudin, menduga ini bukan kejadian alami, melainkan upaya pembungkaman.

"Tepat saat pembacaan doa, mendadak lampu dan AC dimatikan oleh pihak UGM. Padahal, untuk toilet dan yang lainnya masih menyala. Itu artinya ini bukan mati lampu alamiah, tetapi area yang akan digunakan untuk launching itu saja yang kemudian dipadamkan," kata Khozinudin di Polda Metro Jaya, Selasa (19/8).

Kubu Roy Suryo menilai insiden ini sebagai konfirmasi adanya pembungkaman.

"Pembungkaman kemerdekaan berpendapat, khususnya berpendapat secara ilmiah dengan menerbitkan buku." 

Khozinudin juga menyebut sehari sebelumnya, pihak UC UGM sempat mengirim pesan untuk membatalkan booking tempat, meski akhirnya acara tetap terlaksana.

Respons UGM dan Bantahan Roy Suryo

Menanggapi insiden tersebut, juru bicara UGM, I Made Andi Arsana, mengatakan pembatalan acara itu didasari dua alasan: prosedural dan politis.

Baca juga: Roy Suryo Tak Gentar Hadapi Panggilan Polda Metro Jaya di Kasus Pencemaran Nama Baik Jokowi

Baca juga: Ternyata Ada 20 Daerah Naikkan PBB di Atas 100 Persen, Mendagri Minta Pemda Tak Bebani Rakyat

Baca juga: Sosok dan Profil Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, Wamendukbangga Hari Ini ke Jambi: Presenter, PSI

"UGM memahami kegiatan ini bernuansa politis yang terkait erat dengan isu yang melibatkan Bapak Joko Widodo," terang Andi. 

Ia menegaskan UGM tidak ingin terlibat dalam isu tersebut karena tidak ada kaitannya secara langsung.

Secara prosedural, UGM menilai acara yang diklaim sebagai Konferensi Pers Tokoh Nasional Hadiah Kemerdekaan RI ke-80 tidak sesuai dengan kaidah lembaga pendidikan.

Sementara itu, Roy Suryo membantah peluncuran buku ini merupakan manuver hukum terkait kasus dugaan pencemaran nama baik Jokowi yang menjeratnya. 

"Enggak ada hubungannya. Mau diperiksa besok sebagai saksi atau lusa saya sebagai ahli, enggak ada hubungannya dengan buku ini," tegasnya dalam program Kompas Petang KompasTV, Selasa (19/8).

Ia menjelaskan buku itu dibuat untuk membongkar dugaan kepalsuan ijazah Jokowi.

"Jelas enggak ada skripsinya, skripsinya itu palsu, kok tiba-tiba ada ijazah."

Halaman
12

Berita Terkini