Teka-teki kematian Prada Lucky Namo. Sudah ada 20 orang ditetapkan jadi tersangka. Siapa sebenarnya prajurit TNI berpangkat letnan dua yang disebut-sebut terkait peristiwa tersebut?
TRIBUNJAMBI.COM - Kematian Prada Lucky Namo yang tragis menyisakan duka mendalam bagi keluarga.
Di balik kematian prajurit TNI di NTT itu, disebut-sebut terkait dengan nama seorang perwira berpangkat letnan dua (letda).
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Wahyu Yudhayana, mengonfirmasi kabar yang menyebutkan ada perwira menjadi tersangka pada kasus tewasnya Prada Lucky Namo.
Prajurit Dua (Prada)Lucky Lucky Chepril Saputra Namo adalah personel Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang tewas karena dianiaya seniornya.
Beredar kabar, dalam kasus tersebut, seorang perwira berpangkat letnan dua dengan jabatan Komandan Peleton (Danton) ikut jadi tersangka.
Seorang Danton biasanya memimpin antara 30 sampai 50 prajurit yang terdiri dari beberapa regu.
"Hasil pemeriksaan sementara demikian (Komandan Peleton tersangka)," kata Wahyu saat dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (12/8/2025).
Namun, Wahyu mengajak masyarakat untuk menunggu hasil pemeriksaan lengkap dari penyidik Polisi Militer Kodam (Pomdam) IX Udayana yang mengusut kasus tersebut.
"Kita tunggu hasil pemeriksaan lengkap dari penyidik Pomdam IX/Udayana kepada para tersangka," lanjutnya.
20 Tersangka
Terkini, Pomdam IX Udayana telah menetapkan sebanyak 20 orang tersangka dalam kasus tewasnya Prada Lucky termasuk Danton tersebut.
Prada Lucky diduga tewas dianiaya oleh para seniornya dalam proses pembinaan.
Sebelumnya, Wahyu juga mengonfirmasi terdapat seorang perwira yang menjadi tersangka dalam kasus tersebut.
Salah satu pasal yang disiapkan penyidik untuk menjerat para tersangka, kata Wahyu, adalah pasal 132 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer (KUHPM).
"Jadi ada pasal 132 (KUHPM). Itu artinya militer yang dengan sengaja mengizinkan seorang bawahan atau militer yang lainnya untuk melakukan tindak kekerasan itu juga akan dikenai sanksi pidana. Jadi seperti yang ditanyakan tadi, ada satu (perwira tersangka)," kata Wahyu saat ditemui di Markas Besar Angkatan Darat Jakarta pada Senin (11/8/2025).
"Karena setiap unit itu kan tentu ada struktur di kita. Ada Komandan Regu, ada Komandan Pleton, ada Komandan Kompi. Dan setiap prajurit itu punya atasan.
Sehingga kalau tadi disampaikan apakah ada leveling itu, tentu harus ada yang bertanggung jawab terhadap kejadian di dalam unitnya.
Nanti kita lanjutkan proses pemeriksaannya, porsinya apa," ungkapnya.
Motif yang terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, para tersangka menganiaya Prada Lucky dalam rangka pembinaan.
Selain itu, kata dia, diduga kejadian yang menimpa Prada Lucky tidak berlangsung dalam satu hari.
Kegiatan pembinaan itu, lanjut dia, diduga dilakukan kepada beberapa personil termasuk Prada Lucky.
Namun, Wahyu telah menegaskan pembinaan dengan kekerasan merupakan hal yang dilarang di jajaran TNI Angkatan Darat.
"Sehingga kemarin juga kita perlu waktu, tim penyidik dari Polisi Militer Kodam Udayana perlu waktu untuk melaksanakan pemeriksaan, karena memang kejadian ini, proses pembinaan itu dilaksanakan pada beberapa rentang waktu dan dilaksanakan kepada beberapa personil oleh personil lainnya," pungkas Wahyu.
Nafa Arshana, Istri TNI yang Hina Prada Lucky Minta Maaf ke Serma Christian Namo
Pemilik akun Facebook bernama Nafa Arshana yang sempat melontarkan pernyataan tak pantas kepada almarhum Prada Lucky Chepril Saputra Namo, akhirnya muncul di hadapan publik.
Nafa Arshana muncul untuk meminta maaf terkait dengan pernyataannya yang menyebut Prada Lucky tidak bermoral.
Sebelumnya, akun Nafa Arshana juga menyebut Prada Lucky Namo memiliki orientasi seksual yang menyimpang.
"Masalahnya yang meninggal ini juga moralnya tidak ada, dia punya orientasi seksual menyimpang. Kalo proses hukum pada yang hakim tetap berlaku".
Demikian tulisan akun Nafa Arshana.
Kini, setelah viral, Nafa Arshana meminta maaf kepada Serma Christian Namo, ayahanda dari Prada Lucky Namo yang marah anaknya dihina.
Didampingi suaminya yang juga merupakan anggota TNI, Nafa Arshana mengaku telah melontarkan pernyataan tak pantas di Facebook kepada Prada Lucky.
"Kami ucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya almarhum Lucky Saputra Namo, putra dari bapak Serma Christian Namo," kata Nafa Arshana, dikutip Tribunnews dari akun Instagram @jurnalmiliter, Senin (11/8/2025)
"Saya pemilik akun Nafa Arshana meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Christian Namo dan keluarga atas balasan komentar saya di Facebok yang melukai perasaan bapak dan keluarga yang sedang berduka," ucapnya.
Nafa Arshana mengaku sadar, balasan komentarnya di Facebook tidak menunjukkan dirinya memiliki empati.
"Saya sadar balasan komentar saya seperti orang yang tidak punya empati kepada bapak dan keluarga yang sedang dalam suasana berduka cita," ujarnya.
Ia tidak bermaksud membela para tersangka yang menganiaya Prada Lucky hingga tewas.
"Komentar saya di Facebook tidak ada maksud untuk membela atau membenarkan oknum penganiaya yang menyebabkan almarhum meninggal dunia," kata Nafa Arshana.
Ia berharap para pelaku penganiayaan yang merupakan senior Prada Lucky di TNI dihukum sesuai hukum yang berlaku.
Nafa juga berharap Serma Christian Namo dan keluarga serta warganet dapat memaafkan kesalahannya itu.
"Saya harap bapak Christian Namo dan keluarga serta netzien dapat berbesar hati untuk memaafkan atas kesalahan dan kekhilafan saya. Demikian permohanan maaf saya kepada bapak dan keluarga, terima kasih," kata Nafa Arshana.
Serma Christian Namo Murka
Sebelumnya, Serma Christian Namo memburu akun Nafa Arshana yang melontarkan pernyataan tak pantas kepada anaknya.
Serma Christian Namo adalah prajurit TNI Angkatan Darat (AD) yang baru saja kehilangan anaknya, Prada Lucky Namo, untuk selama-lamanya.
Christian bertugas di Kodim 1627 Rote Ndao, NTT.
Sersan Mayor (Serma) adalah pangkat Bintara Tinggi yang berada di atas Sersan Kepala (Serka) dan di bawah Pembantu Letnan Dua (Pelda).
Prada Lucky tewas diduga akibat dianiaya seniornya, Pratu AA, Pratu EDA, Pratu PNBS dan Pratu ARR, pada Rabu (6/8/2025).
Serma Christian Namo tengah menuntut keadilan untuk Prada Lucky Namo yang meninggal karena dianiaya sesama prajurit TNI.
Amarah Serma Christian Namo meledak karena buah hatinya itu dianiaya secara brutal oleh seniornya.
Belum surut amarahnya, Serma Christian Namo makin marah tatkala mengetahui ada akun media sosial bernama Nafa Arshana yang melontarkan pernyataan tak pantas kepada Prada Lucky Namo.
Ia meminta tolong kepada sejumlah wartawan untuk menelusuri akun Nafa Arshana yang telah menghina anaknya.
"Ini akun (Nafa Arshana), saya lagi berduka. Kepada wartawan, beta (saya) meminta, bukan minta apa-apa tolong cari dia sebelum saya yang cari dia. Nanti saya teruskan," kata Christian, dikutip dari akun TikTok, Sergap ID, Minggu (10/8/2025).
Serma Christian Namo menyebut bahwa pemilik akun tersebut adalah istri dari seorang tentara.
"Jangan mencari masalah baru. Saya lagi susah. Istri tentara, saya tentara, anak saya dibunuh tentara, itu belum selesai, ingat itu baik-baik," ucapnya.
Christian menegaskan akun Nafa Arshana tidak memiliki moral.
"Moralnya tidak ada. Sudah mati saja dibuat kayak gini. Sebelum anak saya dikubur, masalah harus selesai," kata Christian.
Christian Namo mengaku mudah untuk menemukan pemilik akun tersebut karena ia merupakan seorang tentara.
"Saya tentara terlalu gampang, akun PKI, lu istri tentara. Saya tidak mau dia bela saya. Saya sendiri yang akan cari," tuturnya.
"Saya tidak mencari popularitas, saya terkenal juga enggak. Saya tekankah cari sampai dapat sebelum anak saya dikubur ini harus selesai. Saya mulai cari sekarang," tegasnya. (tribunnews/gita irawan/rakli almughni)
Baca juga: Ayah Prada Lucky Tiba-tiba Minta Maaf ke Presiden dan TNI, Padahal Anaknya Tewas Dianiaya Senior
Baca juga: Jasad Pemuda Jambi Ditemukan usai Diduga Melompat di Jembatang 1 Barelang Batam