ISRAEL akan Terus Serang Iran, PM Netanyahu: Jika Mulai Lagi Program Nuklir
TRIBUNJAMBI.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan negaranya akan terus menyerang Iran.
Alasannya? Netanyahu bilang penyerangan itu dilakukan jika negara tersebut melanjutkan program nuklir.
Awalnya, dalam video yang dilansir Tribunjambi.com pada Rabu (25/6/2025), dia menyebutkan hal itu merupakan janjinya.
"Selama puluhan tahun saya telah berjanji kepada anda bahwa Iran tidak akan memiliki senjata nuklir dan memang demikian adanya," tegasnya setelah gencatan senjata mengakhiri 12 hari serangan udara, Selasa (24/6/2025).
Sejauh kata dia, pihaknya telah menghentikan program tersebut.
"Oleh karena itu, semua tindakan yang telah dilakukan oleh para pejuang kita telah menghancurkan program nuklir Iran," tambahnya.
Untuk itu, Benjamin Netanyahu memperingatkan dan mengancam Iran untuk tidak memulainya lagi.
Sebab kata dia, Iran tidak akan pernah memperoleh senjata nuklir.
Baca juga: DONALD TRUMP Kecewa ke Iran dan Israel, Tetap Luncurkan Rudal Meski Umumkan Gencatan Senjata
Baca juga: BUKAN Alergi Biasa, Rocky Gerung Bilang Jokowi Menderita Psikosomatik: Gangguan Kejiwaan
Baca juga: AIR MATA Haru Ayah Pecah Saksikan Putri Tercinta Lolos ke SMA Taruna Nusantara Viral, Ada Baju 1998
Jika masih ngotot, Israel, kata Benjamin Netanyahu, akan kembali menyerang negara tersebut.
"Jika ada pihak di Iran yang mencoba menghidupkan kembali proyek ini, kami akan bertindak dengan keteguhan dan kekuatan yang sama untuk menghentikan segala upaya tersebut. Saya tegaskan kembali, Iran tidak akan memiliki senjata nuklir," kata Netanyahu
Pernyataan tersebut disampaikan Benjamin Netanyahu dalam pidato kepada rakyat Israel.
Benjamin Netanyahu juga menyebutkan pihaknya akan memberikan serangan terkuat ke Iran sebelum dimulainya gencatan senjata.
"Hari ini, pada dini hari menjelang dimulainya gencatan senjata, kami memberikan pukulan terkuta kepada rezim Iran sejak perang ini dimulai, bahkan yang paling menghancurkan sejak berdirinya negara tersebut," ancamnya.
Kata dia, pihaknya menghancurkan ratusan fasilias dan personel militer Iran.
Bahkan serangan itu belum pernah dialami Teheran dalam kurun waktu 50 tahun terakhir.
Harus Bertekuk Lutut
Sebelumnya, Jenderal militer tertinggi Iran bersumpah untuk terus melanjutkan serangan pembalasan terhadap Israel "dengan kekuatan penuh", hingga Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dibuat benar-benar "tidak berdaya" dan bertekuk lutut.
Dalam pernyataan video, seperti dilansir Press TV, Selasa (24/6/2025), Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, yang menjabat Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, menegaskan operasi pembalasan terhadap Israel, yang diberi nama Operation True Promise III, akan terus berlanjut tanpa gangguan.
Baca juga: RUDAL Iran Hantam Kota Israel, 3 Warga Tewas, Netanyahu Bungkam Soal Gencatan Senjata
Baca juga: Tabrakan Beruntun di Jembatan Batang Hari Jambi: Bus Hantu Kabur, Kerugian Puluhan Juta
Mosavi mengatakan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh rezim Israel dan Amerika Serikat (AS) "tidak akan dibiarkan begitu saja" terlepas dari seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan-serangan musuh.
"Sifat dasar dari tindakan kriminal ini tidak akan dibiarkan tanpa respons, terlepas dari tingkat kerusakannya," ucap Mousavi, dalam pernyataan pada Senin (23/6), merujuk pada pengeboman AS terhadap fasilitas nuklir Iran pada Minggu (22/6) dini hari.
Dia menyebut keterlibatan Presiden AS Donald Trump dalam perang antara Iran dan Israel sebagai upaya putus asa untuk menyelamatkan Tel Aviv, khususnya Netanyahu, yang dia gambarkan sebagai "proksi gagal" Amerika di kawasan tersebut.
"Trump, setelah menyaksikan tumbangnya Netanyahu di bawah beban kekalahan, memutuskan untuk memberinya pernapasan buatan melalui tindakan sembrono ini," sebut Mousavi dalam pernyataannya.
Pesawat-pesawat pengebom AS, atas perintah langsung Trump, menargetkan tiga fasilitas nuklir di Iran -- Isfahan, Natanz, dan Fordow -- pada Minggu (22/6) dini hari, yang memicu reaksi keras.
Serangan Washington itu terjadi saat Teheran terlibat aksi saling serang dengan Tel Aviv selama sepekan terakhir.
Serangan Israel yang dimulai pada 13 Juni lalu menargetkan fasilitas nuklir dan militer Iran, dengan Tel Aviv mengklaim serangannya bertujuan mencegah Teheran memproduksi senjata nuklir.
Iran melancarkan pembalasan dengan menembakkan rentetan rudal dan meluncurkan serangan drone ke wilayah Israel.
Teheran juga baru saja melancarkan serangan terhadap sebuah pangkalan militer AS yang ada di Qatar, sebagai pembalasan atas pengeboman Washington.
Usai pangkalan AS diserang, Trump mengumumkan gencatan senjata telah disepakati oleh Iran dan Israel. Namun Teheran membantah adanya gencatan senjata.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: DOA Arya Saloka Bikin Heboh, Minta Jodoh yang Mustahil, Nama Amanda Manopo Terseret: Satukan Kami
Baca juga: Pelaku Narkotika di Bungo Jambi Diringkus Polisi, Barang Bukti Ditemukan di Bawah Batang Karet
Baca juga: Rekaman Video Kiesha Alvaro Tarik Bahu Dimas Anggara Dibalas Tendangan, Pasha Ungu Ngamuk
Baca juga: 4 PJU Polda Jambi Dimutasi, Ada Pak Bray hingga Kapolres Merangin