Berita Selebritis

KLARIFIKASI Luna Maya dan Maxime Soal Ijab Kabul Jadi Polemik dan Sikap MUI

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KLARIFIKASI: Luna Maya dan Maxime Bouttier memberikan klarifikasi soal ijab kabul yang jadi polemik, berlangsung di kawasan Senayan Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025). (foto: Tribunnews)

klarifikasi.

TRIBUNJAMBI.COM - Luna Maya dan Maxime Bouttier memberikan klarifikasi terkait prosesi pernikahan di momen ijab kabul yang dianggap tidak sah oleh banyak pihak dan menjadi perbincangan publik.

Keduanya tidak menampik jika prosesi tersebut menjadi perdebatan lantaran adanya jeda.

Namun kata dia, para pemuka agama juga sudah menjelaskan terjadinya hal yang dianggap polemik oleh sebagian orang.

Luna Maya dan Maxime Bouttier memberikan klarifikasi itu di kawasan Senayan Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025).

Dalam tayangan video yang dilansir Tribunjambi.com dari akun Youtube Intens Investigas, diawali dengan pernyataan Maxime Bouttier.

Maxime Bouttier menegaskan jika pasca pernikahan yang berlangsung pada 7 Mei 2025 lalu hingga saat ini dia masih nervous.

"Sampai sekarang aja kalau ditanyain masih nervous," ujarnya.

Dijelaskannya, sejak awal dia dan Luna Maya telah mempersiapkan pernikahan hingga langkah antisipasi.

Baca juga: Ramalan Luna Maya yang Meleset, Enam Tahun Lalu Diprediksi DInikahi F Tapi Ternyata M, Ini Sebabnya

Baca juga: Adegan Gisel dengan Cinta Brian di Nikahan Luna Maya Disorot, Roy Marten: Bukan Istri Siapa-siapa

"Dikarenakan kita ada live, aku juga merasa kayak wow, oke, ini bukan cuma buat keluarga dan teman aja tapi memang ya seluruh Indonesia," ujarnya lagi. 

Namun saat pernikahan di momen ijab kabul itu dia mengaku nervous. Sebab tidak menyangka akan menikah.

"Tapi yang pasti nervous banget. But I want to get it done.  Aku mau aku mau sah. Jadi itu aja sih yang paling yang paling aku pikirin. Tapi pas sudah dibilang sah merasa lega," ucapnya.

Namun kemudian Luna Maya menyambung perkataan Maxime Bouttier dengan mengakui jika banyak yang beranggapan prosesi ijab kabul itu tidak sah.

"Ya ada yang beranggapan, maksudnya banyak perdebatan juga, jadi ada yang bilang karena ada jeda sekian," ucap Luna Maya.

"Aku cuma deg-degan aja, tapi napasnya tuh cuma satu," timpal Maxime Bouttier.

"Jadi kan sebenarnya banyak yang kayak menjadi perdebatan lah ya, kalau misalkan ijab kabul tuh enggak boleh ada jeda gitu, tapi ada perdebatan juga jeda itu apa sih meaningnya gitu?," tutur Luna Maya. 

"Jeda dia makan dulu, minum dulu kah atau misalkan jeda dia diam terus tiba-tiba ngeblanknya sampai bengong bingung mau ngomong apa, bengong gitu kan juga ada perdebatan."

Baca juga: RAMAI Soal Ijab Kabul Maxime Bouttier dan Luna Maya Tidak Sah, Usatz Solmed: Ada Keraguan

"Tapi dan sudah banyak banget diklarifikasi juga sama pemuka-pemuka agama yang aku rasa mereka kompetenlah di bidangnya dan menjawab itu adalah jeda yang sangat normal, jeda yang sangat diwajarkan untuk orang yang melakukan ijab kabul yang orang tegang, orang apa toh cuma sepekian second lah ya, ibaratnya cuma 3 detik gitu," tandasnya.

Sikap MUI

Terhadap polemik seputar pengucapan ijab kabul oleh Maxime Bouttier saat menikahi Luna Maya di Bali pada Rabu (7/5) masih menjadi bahan perbincangan publik.

Maxime disebut-sebut tidak memenuhi syarat dalam pengucapan ijab kabul tersebut.

Menanggapi hal itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun angkat bicara melalui perwakilan Komisi Dakwah, Rahmat Zailani Kiki.

Rahmat bahkan menanggapi secara khusus pernyataan ustaz yang sempat menyampaikan bahwa pernikahan Luna dan Maxime menyalahi ketentuan.

“Saya sudah melihat dua kali videonya dan saya lihat komentar ustaz tersebut keliru."

"Di video tersebut, ustaz itu bilang jedanya tiga detik dan dianggap menyalahi ketentuan," kata Rahmat, dikutip daam tayangan YouTube Intens Investigasi, Kamis (15/5/2025). 

Lebih lanjut, Rahmat menjelaskan bahwa kutipan dari Imam Nawawi dalam Kitab Majmu'ul Syarhul Muhadzab sebenarnya tidak menyebutkan secara spesifik durasi jeda waktu antara ijab dan kabul.

"Setiap orang kan memiliki faktor berbeda, ada kemampuan berbeda. Ada orang yang mempunyai kemampuan bisa menahan nafas dan menelan ludah lebih dari tiga detik dan dianggap tidak sah dalam melakukan ijab atau jawaban dari kabul nya wali," paparnya.
Ia juga menegaskan bahwa sejumlah ulama memang menyarankan agar tidak ada jeda panjang dalam prosesi ijab kabul.

"Memang ketentuannya ada pendapat sebagian ulama jangan ada jeda yang lama. Langsung saja dalam satu kalimat, misalkan wali itu menyatakan kalimat kabul 'Aku nikahkan putri aku Luna Maya dengan mas dibayar tunai', seharusnya Maxime menyambar dan tidak ada jeda ijabnya," sambungnya.

Baca juga: RAMAI Soal Ijab Kabul Maxime Bouttier dan Luna Maya Tidak Sah, Usatz Solmed: Ada Keraguan

Namun menurut Rahmat, pengucapan ijab kabul oleh Maxime sudah sesuai dengan syariat Islam.

"Apabila dilihat dari Maxime, dia kemudian tidak langsung melakukan kalimat ijab dan ada durasi untuk dia tahan selama tiga detik maka itu sah. Karena waktu menahan sudah cukup, untuk menahan nafas dan menelan ludah, itu bisa tiga detik," tuturnya.

Rahmat juga mengingatkan agar tidak hanya menggunakan satu sumber fikih dalam menilai sah atau tidaknya suatu akad nikah.

"Jangan kemudian mengambil satu fikih saja, karena harus menggunakan beberapa fikih lain. Apalagi ustaz itu hanya tafsir dia saja, di kitab Imam Nawawi tidak ada mengatakan durasi waktu tiga detik," lanjutnya.

Tak hanya soal teknis ijab kabul, ia juga menekankan bahwa pernikahan Maxime dinyatakan sah karena dilakukan di hadapan penghulu resmi.

"Yang dilakukan Maxime itu sah, karena ada penghulu dan penghulu yang menentukan juga, dia melihat dan menyaksikan. Penghulu itu bukan sebatas mencatat, tetapi dia juga ahli agama dan paham tentang fikih. Penghulu juga memberikan buku nikah sebagai tanda pernikahan yang sah," bebernya.

Menurutnya, yang terpenting adalah niat dari Maxime sendiri dan jeda yang terjadi masih bisa ditoleransi secara fikih.

"Yang penting tidak ada niat membatalkan pernikahan dari Maxime, dan jedanya masih dalam toleransi. Tiga detik itu perspektif berbeda-beda, ukuran bukan dilihat dari waktu tetapi dilihat dari menahan nafas dan menelan ludah karena ada orang kemampuan bisa lebih dari tiga detik, semua bergantung dari niat Maxime," pungkasnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

 

Berita Terkini