TRIBUNJAMBI.COM - Simak penjelasan ending dari film Final Destination: Bloodlines.
Cerita berpusat pada Stefani, seorang wanita yang mulai mengalami penglihatan aneh tentang neneknya Bernama Iris, yang pernah mengalami kejadian tragis di tahun 1968.
Saat itu, Iris tengah menghabiskan malam romantis di gedung mewah bernama The Skyview.
Baca juga: Penjelasan Ending Film Bad Influence, Siapa Penguntit Sebenarnya
Namun, seorang anak iseng melempar koin dari atap, memicu rentetan bencana: lantai kaca pecah, ledakan hebat, kebakaran, dan akhirnya seluruh gedung ambruk.
Rahasia Iris: Selamat tapi Diburu Kematian
Ternyata, Iris tidak tewas malam itu.
Justru, ia menyelamatkan banyak orang berkat penglihatannya yang ajaib.
Tapi dia tahu bahwa kematian tetap akan datang menagih.
Baca juga: Penjelasan Ending Film The Match, Persaingan Murid dan Guru dalam Dunia Catur Go
Maka ia mengasingkan diri di sebuah kabin terpencil dan menghindari dunia selama puluhan tahun.
Meski akhirnya divonis kanker, Iris terus bertahan berkat bantuan seorang pria bernama J.B.
Setelah Iris meninggal secara tragis, “kematian” yang selama ini terhenti kembali aktif.
Kini, takdir mengincar keluarga Iris, satu per satu.
Stefani mulai menyadari bahwa urutan kematian mengikuti garis keturunan dan usia.
Awalnya keluarganya tak percaya—hingga ayah mereka, Howard, tewas mengenaskan karena mesin pemotong rumput.
Stefani dan saudaranya, Bobby dan Eric, menemukan catatan lama Iris yang menyebut satu orang selamat bernama J.B. Pria ini ternyata adalah William Bludworth, karakter misterius dari film-film sebelumnya, yang kini jadi seorang pengurus jenazah.
Ia mengonfirmasi bahwa Iris selama ini berhasil menghentikan “kematian” agar tidak menjalar ke keluarga-keluarga lain.
Tapi kini, semua yang terhubung dengan tragedi Skyview akan menjadi korban berikutnya—karena semuanya punya “darah” dari para penyintas.
Stefani, ibunya Darlene, dan adiknya Charlie, mencoba bersembunyi di kabin lama Iris.
Tapi ternyata tempat itu juga sudah “ditandai” oleh kematian.
Kabin meledak. Darlene tewas, sementara Stefani hampir tenggelam dalam kecelakaan mobil.
Charlie berhasil menyelamatkannya lewat CPR.
Mereka mengira kematian telah terhenti karena Stefani “mati suri”, tapi menurut medis, seseorang baru dianggap mati karena tenggelam jika tidak sadar lebih dari 5 menit.
Sayangnya, Stefani tidak sampai selama itu
Ketika sebuah koin (yang sama dengan yang dilemparkan di awal film) jatuh ke rel kereta, kereta pun tergelincir dan masuk ke lingkungan tempat mereka tinggal.
Meski sempat lari, Stefani dan Charlie akhirnya tewas tertimpa gelondongan kayu, mengulang adegan ikonik dari Final Destination 2.
Di akhir film, kita melihat potongan koran yang merangkum berbagai tragedi di film-film sebelumnya.
Semuanya ternyata saling terhubung oleh garis keturunan, bloodlines.
Kematian tak bisa ditipu. Ia hanya menunggu waktunya.
Update berita Tribun Jambi di Google News