TRIBUNJAMBI.COM - Sinetron Cinta di Ujung Sajadah yang diadaptasi dari novel karya Asma Nadia tayang di SCTV pada 26 Februari 2025.
Salah satu bintang utama sinetron ini, Cut Syifa, mengungkapkan alasan mengapa dia menerima tawaran untuk memerankan tokoh Rindu dalam sinetron yang menjadi salah satu proyek impian baginya.
“Aku bersyukur sekali, ini project yang aku tunggu-tunggu diadaptasi dari novel mbak Asma Nadia,” ungkapnya dalam wawancara virtual, Kamis (27/2/2025).
Baca juga: 3 Fakta Cut Syifa dan Rizky Nazar Kembali Beradu Akting dalam Sinetron My Heart
Syifa juga menyampaikan bahwa karakter yang ia perankan dalam sinetron ini sangat berbeda dari peran-peran yang pernah ia ambil sebelumnya.
“Cerita tertantang dan baru pertama kali memerankan tokoh seperti ini. Semoga diterima masyarakat,” ujarnya.
Karakter Rindu yang Tegar dan Kuat
Rindu, karakter yang diperankan oleh Cut Syifa, adalah seorang perempuan yang memiliki banyak ujian hidup, mulai dari masa sebelum menikah hingga kehidupannya setelah menikah.
Rindu dikenal sebagai sosok yang sangat memprioritaskan keluarga, sangat sayang terhadap orang-orang terdekatnya, dan memiliki ketegaran luar biasa.
Namun, perjalanan hidupnya penuh dengan tantangan, terutama trauma masa lalu yang menghantuinya.
“Dia (Rindu) sempat punya trauma di masa lalu karena hampir dilecehkan sama laki-laki yang tidak bertanggung jawab, tapi akhirnya bertemu Fauzan dan disembuhkan luka itu. Dia (mencoba) membangun masa depan yang baru sama Fauzan,” ungkap Cut Syifa.
Sebagai seorang aktris, Syifa merasa tantangan untuk memerankan tokoh seperti Rindu sangat besar, terutama mengingat banyaknya adegan penuh emosi.
Namun, ia bertekad memberikan yang terbaik.
“Justru itu menjadi pengalaman dan tantangan buat aku pribadi. Bagaimana memerankannya supaya tidak monoton sedihnya,” tambahnya.
Baca juga: 3 Fakta Sinetron Hidayah Cinta SCTV, Mischa Chandrawinata dan Cut Syifa Mudah Membangun Chemistry
Sinematik yang Menggugah dengan Cerita Penuh Pelajaran
Syifa juga menambahkan bahwa Cinta di Ujung Sajadah bukan sekadar kisah cinta, tetapi juga mengandung banyak pelajaran hidup yang bisa diambil.