Polemik di Papua

Daftar Capaian Pasukan Ops Damai Cartenz 2024: Duduki dan Tembak Mati KKB Papua, Bebaskan Pilot Susi

Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut daftar deretan pencapaian Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 selama beroperasi di Papua sepanjang tahun 2024. 

KKB Papua.

TRIBUNJAMBI.COM - Berikut daftar deretan pencapaian Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 selama beroperasi di Papua sepanjang tahun 2024. 

Diantara capaian tersebut yakni penegakan hukum terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

Kemudian, pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens dari tangan KKB pimpinan Egianus Kogoya. 

“Sejak bulan Januari hingga Desember 2024, Satgas Ops Damai Cartenz-2024 telah melakukan penegakan hukum terhadap KKB dan berhasil membebaskan pilot Susi Air," kata Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Brigjen Polisi Faizal Ramadhani dalam keterangan pers, Rabu (1/1/2025).

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 Bayu Suseno menambahkan, ada 203 aksi kriminal yang dilakukan oleh KKB sepanjang Januari-Februari 2024. 

Aksi ini tersebar di sembilan daerah operasi Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 maupun di luar daerah operasi.  

Baca juga: Warga Jambi Korban Pembacokan KKB di Papua, Asep Saputra Kondisinya Kini Menyakitkan

Baca juga: Jubir TPNPB-OPM Ungkap KKB Papua Jadi Penembak Guru Honorer saat Malam Natal di Puncak

Selengkapnya, berikut catatan capaian Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 sepanjang tahun 2024:

  1. Menewaskan 27 KKB
  2. Sebanyak 11 KKB luka-luka
  3. Menduduki 35 markas KKB
  4. Mengamankan 12 pucuk senjata api
  5. Berhasil mengamankan 788 amunisi Mengamankan 227 senjata tajam
  6. Mengamankan 85 buah alat komunikasi
  7. Mengamankan 8 buah magazen
  8. Mengamankan 4 barang (atribut lainya)
  9. Melakukan penegakan hukum terhadap KKB dengan total 98 laporan polisi
  10. Memproses berkas perkara P-21 dari 15 kasus.


Adapun aksi-aksi kriminal yang dilakukan KKB selama Januari-Desember 2024 meliputi: 

  1. Pembakaran tujuh unit sekolah, meliputi satu unit PAUD, tiga unit SD, dua unit SMP, dan satu unit SMA/SMK
  2. Pembakaran 14 fasilitas lainnya. 

Bayu menyebut, capaian Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 tidak lepas dari dukungan masyarakat Papua yang bekerja sama dengan aparat keamanan untuk menciptakan situasi kondusif dari gangguan KBB di Papua. 

Baca juga: Fakta Baru OTK Bacok 2 Orang di Distrik Bamusbama Papua, 1 Korban Asal Kota Sungai Penuh Jambi

"Keberhasilan Operasi Damai Cartenz-2024 adalah bukti nyata bahwa dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, keamanan dan kedamaian Papua dapat terwujud," bebernya.

Kisah Korban KKB Papua kini bertahan hidup di Jambi

Setelah hampir kehilangan nyawa akibat serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Intan Jaya, Papua, Asep Saputra kini membangun kembali kehidupannya di Kota Jambi.

Dulu, Asep bekerja sebagai tukang bakso keliling di Intan Jaya. Namun, tragedi terjadi pada Ramadan 2021 ketika ia tiba-tiba diserang oleh anggota KKB menggunakan senjata tajam. Serangan itu hampir merenggut nyawanya.

"Waktu itu saya sedang bersiap untuk berjualan. Tiba-tiba saya diserang. Tidak ada yang berani menolong karena mereka KKB," kenangnya dengan tatapan nanar.

Asep mengalami luka serius dan harus dirawat selama beberapa bulan. Ketika kondisinya belum sepenuhnya pulih, cobaan kembali menghampirinya. Istrinya, yang selalu merawatnya, meninggal dunia, meninggalkan Asep dalam kesedihan mendalam.

Kondisi inilah yang membuatnya memutuskan untuk meninggalkan Papua dan merantau ke Jambi tiga tahun lalu. Namun, kehidupannya di Jambi tidaklah mudah.

Bertahan di Jambi dengan Pekerjaan Serabutan

Di Jambi, Asep mencoba berbagai pekerjaan, mulai dari membuka cucian motor hingga menjadi montir panggilan. Namun, kondisi kesehatannya yang belum pulih sepenuhnya membuatnya tidak bisa melakukan pekerjaan berat.

Baca juga: Gempa Bumi 7,1 M Guncang China, 9 Orang Dilaporkan Tewas, Terasa Hingga Nepal

"Saya sudah tidak bisa bekerja berat lagi dan sering sakit. Jadi, kalau badan sehat baru saya ambil pekerjaan," ujar Asep.

Asep tidak mematok harga untuk jasanya. Suatu kali, ia memperbaiki beberapa alat elektronik di rumah seorang warga dari siang hingga malam, tetapi hanya diberi upah Rp15 ribu.

"Pernah waktu itu diberi upah Rp15 ribu, padahal kerjanya seharian," katanya sambil tertawa kecil.

Meskipun penghasilan yang diterimanya sering kali kecil, Asep tetap bersyukur.

"Kita syukuri saja. Buktinya masih bisa makan," tambahnya dengan logat Papua yang kental.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Viral Jalan Amblas di Ness Kampung 9 Batanghari, Ambruk Lur!

Baca juga: Nagita Slavina Akhirnya Ngaku Ada Pabrik Uang Rahasia, Raffi Ahmad Syok: Ini Beneran Berlian?!

Baca juga: Wali Kota Sungai Penuh Mangkir Lagi dari Panggilan Penyidik Polda Jambi terkait Kasus Perusakan TPS

Baca juga: Gempa Bumi 7,1 M Guncang China, 9 Orang Dilaporkan Tewas, Terasa Hingga Nepal

Artikel ini diolah dari Kompas.com

Berita Terkini