Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 17 Desember 2024 - Menyambut dengan Sukacita

Editor: Suci Rahayu PK
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Yesus

Renungan Harian Kristen 17 Desember 2024 - Menyambut dengan Sukacita

Bacaan ayat: Zefanya 3:14 (TB)  Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bertempik-soraklah, hai Israel! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem!

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Disandingkan dengan Bangsa Mesir, Israel tidak ada apa-apanya. Mesir adalah bangsa yang kuat pada masa Perjanjian Lama.

Budaya mereka maju, kekuasaannya mencakup wilayah yang luas. Bahkan peninggalan arkeologi Mesir sangat dominan dalam dunia modern. 

Disandingkan dengan Yunani, Israel juga tidak ada apa-apanya. Pada masa Perjanjian Baru, Yunani telah melahirkan para filsuf-filsuf cerdas yang memenuhi literatur dengan gagasannya yang baik tentang kehidupan.

Berbagai kata bijak masih sangat relevan, bahkan dalam kehidupan modern hari ini. 

Namun, mengapa catatan Alkitab justru menampilkan Israel sebagai umat pilihan? 

Diawal sejarahnya, mereka hanyalah budak yang mengalami eksodus dari Mesir. Mereka terkenal bebal dan tegar tengkuk. Berulang-ulang mereka berlaku tidak setia kepada Tuhan. 

Namun tetap saja mereka istimewa. Mengapa? Karena mereka lahir sebagai sebuah bangsa atas inisiatif Allah sendiri. Dalam sejarah kehidupan mereka tersemat tentang janji penyelamatan. 

Sejarah mereka adalah tentang karya penyelamatan Allah. 

Zefanya tampil ketika umat mengalami kebobrokan moral dan spiritual. Mereka sedang melakukan dosa berjamaah. Dari raja hingga rakyat jelata, tidak ada yang berlaku benar dalam hidupnya.

 Wajar jika Allah murka. Allah tampil dengan keadilan-Nya untuk menghukum, tanpa terkecuali.

Ini memberikan pesan penting tentang Allah yang adil. Bahwa Ia akan menyatakan keadilan-Nya dengan cara yang tidak terduga. 

Menariknya, Allah yang adil ini, juga tampil sebagai Allah yang penuh kasih. Bahkan dalam murka-Nya sekalipun, janji penyelamatan dan pembebasan disematkan. Dalam hal ini Allahlah yang bertindak untuk tampil sebagai pembebas. 

Ia tampil sebagai pahlawan yang memenangkan pertempuran. Ia yang akan menindak para penindas, menyelamatkan orang-orang yang dikasihi-Nya, mengumpulkan mereka untuk dibawa pulang dan dipulihkan. 

Itu sebabnya ajakan untuk merespon dengan bersukacita dikumandangkan. Beria-ria dan bersorak-sorai menjadi tanda langkah iman dan pengharapan bahwa Tuhan akan terus bertindak sebagai penolong yang tidak kenal lelah. 

Janji keselamatan akhirnya genap ketika Yesus lahir. Sukacita meluap bahwa yang dijanjikan telah nyata.

Sebagaimana Israel menjadi umat pilihan karena anugerah, hari ini kita percaya pun karena anugerah. Layaklah setiap hari jika kita hidup dalam sukacita. Amin

     Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang

Berita Terkini