Polemik di Papua

PM Selandia Baru Bertemu Presiden Prabowo di KTT, Singgung Pembebasan Pilot Susi Air dari KKB Papua

Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembebasan Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera KKB Papua beberapa waktu lalu mendapat perhatian dari Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon.

Jenderal Listyo bahkan mengungkap bahwa kelompok tersebut juga dilengkapi senjata api (senpi). 

"Kami laporkan bahwa sampai saat ini terdapat 24 jaringan KKB dengan total jumlah kekuatan 1.438 angggota dan mereka memiliki 361 senpi yang tersebar di 14 kabupaten, khususnya di wilayah pegunungan," kata Sigit.

Dari data yang dipaparkan Sigit, daerah rawan KKB di Papua berada di Intan Jaya, Yahukimo, Pegubin, Nduga, Puncak, Puncak Jaya, Lanny Jaya, Paniai, Maybrat, dan Mimika.

Jenderal Listyo menilai, hal ini mengakibatkan Papua menjadi daerah dengan kerawanan tinggi jelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada). 

Baca juga: Intan Jaya Memanas Usai KKB Papua Serang Pos Tindak Luar, Satgas Operasi Damai Cartenz Kejar Pelaku

"Dan ini tentunya memiliki kerawanan yang tinggi khususya pada saat pilkada nanti sehingga kami memang mmberikan perhatian khusus," ujarnya.

Selain itu, ia memaparkan data gangguan KKB sejak awal 2024 hingga saat ini. 

Tercatat, ada 217 aksi dengan jumlah 104 korban dengan rincian 56 meninggal dunia dan 48 luka-luka. 

"Data gangguan KKB selama 2024 ada 217 aksi dan 104 korban," ungkapnya. 

Selanjutnya, Sigit mengungkap, ada kelompok KKB yang bergerak secara politik. 

Hingga saat ini, mereka sudah melakukan setidaknya 205 aksi.

"Mereka melakukan 205 aksi ada 4 kelompok dari mulai KNPB, ULMWP, GRPWP, dan seterusnya," kata Sigit. 

Jenderal bintang empat ini menambahkan, kelompok KKB yang bergerak secara politis itu kerap mengangkat aksi isu marginalisasi dan diskriminasi, sejarah intergrasi dan status politik, pelanggaran HAM, hingga kegagalan pembangunan di Papua. 

"Ini sebagai upaya mereka untuk terus menyuarakan kemerdekaan di wilayah Papua. Ini tentunya menjadi tantangan bagi kita terkait program-program untuk menyejahterakan masyarakat Papua," ujar Sigit.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Protes Makanan di SMA Titian Teras Berulang, Pengelola Catering Curiga Ada Persaingan Bisnis

Baca juga: Sisa Dua Hari Lagi Masyarakat Batanghari Bisa Urus Pindah Memilih untuk Pilkada

Baca juga: Vendor Catering SMA Titian Teras Akan Tempuh Jalur Hukum Terkait Video Viral

Baca juga: Satresnarkoba Polres Merangin Tangkap Dua Pengedar Ganja di Lembah Masurai

Artikel ini diolah dari TribunJateng.com

Berita Terkini