Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 20 Oktober 2024 - Pemimpin yang Memuliakan Tuhan

Editor: Suci Rahayu PK
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pdt Feri Nugroho

Renungan Harian Kristen 20 Oktober 2024 - Pemimpin yang Memuliakan Tuhan

Bacaan ayat: Yosua 1:1-2 (TB)  Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu... "

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Tidak bisa dihindari, seorang pemimpin akan selalu tampil didepan. Ketika ada acara tertentu maka ia akan duduk paling depan sebagai tanda penghormatan.

Tiba saatnya ramah tamah, ia juga akan dipersilahkan untuk menjadi orang pertama yang menikmati hidangan. Dalam banyak kesempatan, pemimpin selalu didahulukan. Ia mendapatkan pelayanan VVIP. 

Mencermati kebiasaan ini, maka sangat rentan untuk membuat seorang pemimpin tergoda untuk memuliakan diri. Dan banyak yang jatuh pada godaan tersebut. 

Musa telah tiada. Ia memang tidak diijinkan oleh Tuhan masuk ke tanah perjanjian. Kepemimpinannya dilanjutkan oleh Yosua, seorang pelayan yang telah menyertai Musa selama hidupnya.

Bukan hal yang kebetulan bahwa Yosua dipilih Tuhan untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan Musa. Posisinya sebagai seorang pelayan telah membentuknya sedemikian rupa untuk dipersiapkan untuk tugas besar. Ia salah satu dari dua belas pengintai yang diutus untuk mengintai Kanaan. 

Bersama Kaleb, Yosua berfikir positif bahwa mereka akan masuk tanah perjanjian meskipun tanah tersebut dihuni oleh orang-orang yang terlihat tidak terkalahkan.

Sikap ini berbeda dengan sepuluh pengintai lain yang justru pesimis dengan memberikan penilaian negatif bahwa mereka akan gagal masuk Kanaan. 

Sebuah persiapan panjang telah dilakukan oleh Allah, agar Yosua siap. Meskipun demikian, Allah perlu melakukan intervensi langsung kepada Yosua agar ia tampil percaya diri.

 Ia telah digembleng sedemikian rupa. Ia diminta untuk tangguh dalam memimpin umat-Nya. Mengapa? Karena bangsa yang harus ia pimpin adalah bangsa yang besar.

Bisa jadi mereka akan membandingkan dirinya dengan Musa. 

Tentu membutuhkan rasa percaya diri yang cukup. Atau bisa saja Yosua tergoda untuk arogan dan semena-mena untuk dilayani dengan fasilitas premium!

Tidak, Yosua diingatkan bahwa yang memanggilnya menjadi pemimpin adalah Tuhan, maka segala yang dilakukannya diarahkan untuk kemuliaan Nama Tuhan; bukan namanya sendiri! 

Setiap kita adalah pemimpin, minimal memimpin diri sendiri untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan. Jika kita pada posisi memimpin orang lain dalam bentuk apapun, waspadalah bahwa godaan untuk memuliakan diri sangat besar.

Untuk itu perlu diingat setiap waktu bahwa tugas kepemimpinan yang disandang adalah mandat dari Tuhan. 

Sudah seharusnya bahwa fokus kepemimpinan adalah pada Tuhan. 

Akan dijumpai orang-orang yang mengabaikan, mengkritik bahkan menghina kepemimpinan yang dilakukan. Jangan biarkan hal tersebut membuat kita beralih fokus. Tetap fokus pada kemuliaan Tuhan maka Ia akan memampukan. Amin

   Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang

Berita Terkini