Berita Viral

Viral Guru Honorer di Sukabumi Jadi Pemulung Setelah Ngajar, Gajinya Tak Cukup untuk Kebutuhan Hidup

Penulis: Rohmayana
Editor: Rohmayana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral Guru Honorer di Sukabumi Jadi Pemulung Setelah Ngajar, Gajinya Tak Cukup untuk Kebutuhan Hidup

TRIBUNJAMBI.COM- Saat jutaan orang terpilih menjadi ASN dan PPPK, namun ada seorang guru yang telah mengajar puluhan tahun tapi nasibnya tak seberuntung itu.

Puluhan tahun guru honorer bernama Alvi ini terpaksa harus mempertahankan predikat honorer hinga saat ini.

Bahkan gajinya juga tak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Padahal Guru honorer berperan penting dalam membentuk karakter dan mendidik generasi muda. 

Sayangnya, di balik beban berat itu terdapat realita memprihatinkan yang dialami para guru honorer di Indonesia.

Alvi Noviardi (56), seorang guru honorer bahkan terpaksa menjadi pemulung sepulang ia mengajar di sekolah demi memenuhi kebutuhan hidup.

Video Alvi memulung setelah mengajar kini viral di sosial media setelah kisahnya dibagikan di akun @pembasmiankehaluanreel.

Meski telah mengajar puluhan tahun, karena upah yang ia terima sangat minim, ia tak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pak Alvi pun rela mengumpulkan sampah sepulang mengajar di sekolah.

“36 tahun Pak Alvi jadi guru honorer, upahnya tak cukup untuk sambung hidup. Mau tak mau selesai mengajar Pak Alvi langsung pergi memulung,” tulis dalam video.

Alvi Noviardi (56) telah mengabdikan diri selama 36 tahun sebagai guru honorer di MA Riyadlul Jannah, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Di tengah kesibukannya mengajar, Alvi juga mencari nafkah sebagai pengepul barang bekas.

Setiap hari, Alvi berangkat lebih awal dari rumahnya, yang berjarak sekitar satu jam dari sekolah. Ia harus naik turun angkutan kota sebanyak tiga kali untuk sampai ke tempat mengajarnya.

 Meskipun bekerja keras, penghasilannya sebagai guru honorer hanya Rp 10 ribu per jam, yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membiayai kedua anaknya.

Alvi merupakan warga kampung Bintang Muncang, RT 03/07, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, dan mengajar mata pelajaran IPS serta sejarah.

Ia menjalani pekerjaan ini dengan penuh dedikasi, meskipun harus menyeimbangkan tanggung jawabnya sebagai guru dan pengepul barang bekas demi kelangsungan hidup keluarganya.

Baca juga: Lima Perundung Siswi SMP yang Viral di Medsos Sundut Rokok Ditetapkan Tersangka

Baca juga: Viral Tambang Ilegal di Bungo Jambi Diduga Pakai Bahan Peledak untuk Menghancurkan Batu di Bukit

Meski memiliki 2 profesi, namun Alvi tak malu bekerja sebagai pemulung.

“Tak jarang ia bertemu dengan muridnya ketika memulung, namun ia bersyukur murid-muridnya masih menghargai dan menegur Pak Alvi. #OrangBaik guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, Pak Alvi hanyalah salah satu dari guru honorer kurang beruntung,” lanjutnya.

Namun ia bersyukur karena murid-muridnya tetap mau menegurnya meski ia menjadi seorang pemulung seetelah selesai mengajar.

Seperti yang diketahui, guru honorer merupakan seorang tenaga pendidik yang bekerja sebagai pengajar di institusi pendidikan, tetapi tidak memiliki status pegawai tetap dan hanya dibayar berdasarkan jam mengajar atau proyek tertentu.

Bahkan tidak mendapatkan tunjangan atau jaminan sosial seperti yang diterima oleh guru pegawai negeri atau pegawai tetap di lembaga pendidikan.

Unggahan itu pun banyak mendapat komentar simpati dari para warganet yang melihatnya.

Bahkan ada yang menyebut bila guru honorer banyak yang memiliki kinerja bagus dibanding guru yang sudah pegawai negeri.

Baca juga: Viral Warga Nabire Papua Hadang Rombongan Brimob, Tuntut Uang Permisi Rp 1 Miliar

"Daripada dpr tunjangan nya gede2 bisa ga buat guru2 honorer aja," tulis komentar warganet.

"DPR tunjangannya gede buat apa sih? Mereka gk ada gunanya cuma duduk doank di dlm gedung," timpal yang lain.

"Keterlaluan banget sih, mana kuliah untuk jadi bisa jadi guru itu gak sedikit lagi mengeluarkan uangnya, semoga nasib guru lebih diperhatikan lagi, ketimbang ada yg minta naik gaji kalau gak dituruti katanya mogok kerja," sahut yang lain.

Dapatkan Berita Tgerupdate Tribunjambi.com di Google News

Berita Terkini