Kata dia, sekarang di Provinsi Jambi hutannya sudah banyak berubah menjadi kebun sawit atau karet.
“Kalau mendengar cerita dari orang tua dulu hutan di Jambi masih utuh banyak menghasilkan hasil hutan seperti jernang, damar, rotan dan hasil hutan lainnya kalo sekarang udah susah," tambahnya.
Jika selesai meraih S1 Juliana ingin bekerja di perusahaan yang berkaitan dengan konservasi hutan. Dia juga memiliki keinginan untuk melanjutkan kuliah S2.
Juliana merupakan perempuan Suku Anak Dalam atau SAD asal Dusun Kelukup, Desa Dwi Karya Bakti, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo. Ia anak kedua dari empat bersaudara.
"Saya ingin menjadi contoh yang baik bagi adik-adik saya supaya mereka bersemangat untuk melanjutkan sekolahnya," kata Juliana.
Beruntung keinginannya untuk kuliah sangat di dukung oleh kedua orangtuanya.
Tidak mudah bagi Juliana hingga bisa berkuliah seperti saat ini.
Banyak omongan orang yang dia dengar bahwa bagi perempuan kuliah itu tidak bakalan jadi apa-apa. mirisnya omongan tersebut datang dari orang-orang dekat sekitarnya.
Menikahkan anak di usia dini atau pernikahan dini di kalangan Orang Rimba atau SAD sudah menjadi tradisi.
Tetapi dalam benak Juliana tidak ada keinginan untuk menikah muda dan dia menyampaikan keinginan untuk kuliah pada orangtuanya.
"Saya bilang kepada orangtua kalo mau kuliah gak mau kepikiran untuk menikah dulu, saya ingin menikah jika sudah kerja, mendengar itu baik bapak maupun ibuk mendukung," kata perempuan kelahiran April 2002 ini pada Tribunjambi.com.
Dengan adanya bantuan dari pendamping Pundi Sumatera akhirnya dia bisa berkuliah seperti kebanyakan perempuan sebaya Juliana.
Update berita Tribun Jambi di Google News