Warga Sarolangun Terafiliasi NII

30 Warga Sarolangun Jambi Terafiliasi NII, Bagaimana Sepak Terjang NII?

Editor: Suci Rahayu PK
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

30 orang warga Sarolangun terafiliasi dengan jaringan Negara Islam Indonesia (NII).

Perjanjian Renville ini dibentuk hanya untuk mengelabui orang-orang penting agar bersedia patuh terhadap Hindia Belanda.

Baca juga: Arti Mimpi Dilamar Pacar Simbol Perubahan hingga Rasa Aman

Baca juga: Hubungan Renggang Gegara Lolly Bela Vadel Badjideh, Nikita Mirzani hanya Tertawa saat Keduanya Putus

Oleh sebab itu, Kartosoewirjo menolak dengan tegas semua perjanjian yang diadakan dengan Belanda.

Karena rasa kecewanya terhadap pemerintah pusat, Kartosoewirjo bertekad untuk membentuk Negara Islam Indonesia (NII).

Beberapa daerah yang menyatakan menjadi bagian dari NII adalah Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Aceh.

Terbentuknya NII kemudian memancing reaksi dari pemerintah Indonesia dengan menjalankan operasi untuk menangkap Kartosoewirjo.

Tidak ingin tinggal diam, Kartosoewirjo mengerahkan pasukannya dengan melakukan perang gerilya melawan pemerintah.

Kartosoewirjo memimpin pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia di Jawa Barat.

Selama tahun 1950-an, karena lemahnya pemerintah pusat dan koordinasi militer yang kurang baik memungkinkan Darul Islam untuk berkembang.

Mereka menguasai sepertiga Jawa Barat, bahkan melancarkan serangan sampai ke pinggiran Jakarta.

Alami Kekalahan Perang hingga Pendirinya Ditembak Mati

Pada 1959, Kartosoewirjo yang dianggap pemberontak berhasil dikepung oleh militer Indonesia di semua pangkalan gunung gerilyawan hingg memotong jalur pasukan dan pelarian mereka.

Pasukan NII diminta untuk memilih antara menyerah atau tewas di tempat.

Baca juga: Hubungan Renggang Gegara Lolly Bela Vadel Badjideh, Nikita Mirzani hanya Tertawa saat Keduanya Putus

Menanggapi perlawanan tersebut, Kartosoewirjo menyatakan Perang Total tahun 1961, di mana gerilyawan DI menggunakan taktik terror dan bandit terhadap warga sipil.

Ia juga mengirimkan salah seorang anggotanya pada Mei 1962 untuk melakukan upaya pembunuhan terhadap Soekarno saat ia sedang salat Idul Adha.

Namun, rencananya tersebut gagal. Juni 1962, Kartosoewirjo berhasil ditangkap di tempat persembunyiannya di Gunung Geber dekat Garut.

Halaman
123

Berita Terkini