TRIBUNJAMBI.COM - Meski sama-sama berjuang untuk pengusutan kasus kematian Dante, Angger Dimas dan Tamara Tyasmara rupanya tak saling berkomunikasi.
Keduanya memang telah berpisah, dan hak asuh Dante berada di tangan Tamara Tyasmara.
Kematian Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante rupanya tak bisa mempersatukan mereka untuk bekerja sama.
"Kalau dalam segi komunikasi kita sempat udah nggak saling blok, akhirnya gue blok lagi," ucap Angger Dimas, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Kamis (18/7/2024).
Terkait alasan menutup komunikasi, Angger mengaku marah ketika mengetahui Tamara Tyasmara masih berhubungan dengan keluarga terdakwa, Yudha Arfandi.
Angger mengatakan, ayahnya lah yang masih mencoba komunikasi dengan Tamara.
Baca juga: Angger Dimas Merasa Kasus Kematian Dante Dijadikan Drama, Geram Tak Diberi tahu Jadwal Sidang
"Pas tahu dia sempat masih main sama dengan keluarga terdakwa marah, habis itu nggak pernah ngobrol."
"Yang ngobrol itu pihak dari ayah gitu," jelas Angger.
Setelah mengetahui hal tersebut, Angger pun memutuskan untuk tak mau berhubungan lagi dengan pihak keluarga mantan istrinya.
"Di saat saya tahu hal itu saya udah nggak mau berhubungan lagi sama keluarga dari korban yang satunya lagi," ujarnya.
Lebih lanjut, sebelumnya Angger mengungkapkan dirinya sudah merasa ikhlas merelakan kepergian anaknya.
Namun, kini Angger Dimas tetap fokus terhadap persidangan kasus kematian Dante.
"Yang sekarang saya lagi fokuskan ya persidangan ini aja sih," ungkap Angger.
Angger pun menyinggung tugas dirinya sebagai orang tua.
Maka dari itu, ia bakal terus mengawal kasus kematian anaknya hingga tuntas.
"Karena ini semacam kayak tugas saya sebagai orang tua," ujarnya.
Meski kini sudah merasa ikhlas, namun Angger menyebut dirinya masih tak terima dengan perlakuan Yudha Arfandi kepada anaknya.
"Masa-masa sama Dante insyaAllah saya udah ikhlas, tapi bukan perbuatannya yang saya ikhlas," ungkapnya.
Angger Dimas Merasa Dipermainkan
Angger Dimas merasa penananganan kasus kematian putranya, Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante terlalu banyak drama.
Mantan suami Tamara Tyasmara itu geram lantaran dirinya tak diberi tahu jadwal sidang kasus kematian Dante.
Padahal, ia mengaku fokus terhadap kasus ini hingga sengaja tak mengambil pekerjaan.
Saat ini, kasus kematian Dante dengan terdakwa Yudha Arfandi tengah ditangani Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur.
"Kasus anak saya itu kayak dijadikan tempat drama lah," ungkap Angger, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Kamis (18/7/2024).
Padahal, Angger mengaku dirinya tak pernah mengambil kerjaan demi fokus mengawal kasus anaknya hingga tuntas.
Sempat menunggu informasi mengenai sidang, namun Angger justru tak diberi tahu sama sekali.
"Selama Dante berpulang emang ada kerjaan yang saya ambil, saya fokus ke anak saya ini selesai."
"Saya nunggu sidang, ada info ke saya, nggak ada, tiba-tiba bablas aja," katanya.
Mantan suami Tamara Tyasmara itu pun menegaskan, dirinya hanya membela pihak keluarganya yang merupakan sebagai korban.
Lantas Angger meminta untuk tak memainkan perasaan keluarganya di tengah kasus kematian Dante yang masih bergulir.
"Saya hanya membela pihak saya aja ya."
"Tolong jangan mainin perasaan dari pihak kami lah," tandasnya.
Alasan Yudha Arfandi Tenggelamkan Dante
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pengadilan Negeri Jakarta Timur dalam dakwaannya menyatakan Yudha Arfandi memiliki dendam terhadap ibunda Tamara Tyasmara, Rustiya Aryuni.
Karena dendam tersebut, Yudha kesal dan melampiaskan amarahnya hingga membunuh anak Tamara, Dante.
"Rasa kesal terhadap rencana pernikahannya dengan saksi Tamara Tyasmara tidak terlaksana membuat terdakwa merasakan dendam," tulis dakwaan JPU, dikutip dari SIPP PN Jakarta Timur.
"Sehingga melampiaskan kekesalannya terhadap anak korban Raden Andante Khalif Pramudityo (Dante) dengan melakukan beberapa perbuatan yang dapat membahayakan anak korban," lanjutnya.
Dalam SIPP tersebut, JPU menyebut bahwa Rustiya tidak merestui hubungan Yudha dan Tamara.
Tertulis juga Rustiya tidak merestui hubungan anaknya karena Yudha dan Tamara sering bertengkar.
Selain itu Rustiya menilai Yudha kasar terhadap Tamara.
"Meskipun sering terjadi pertengkaran antara terdakwa dengan saksi Tamara Tyasmara, namun terdakwa dengan saksi Tamara Tyasmara merencanakan untuk melangsungkan pernikahan."
"Saksi Rustiya Aryuni sebagai orangtua kandung saksi Tamara Tyasmara yang tidak menyetujuinya dengan alasan terdakwa sering melakukan kekerasan fisik terhadap saksi Tamara," tulis dakwaan di SIPP.
(Tribunnews.com/Ifan/Alivio)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com