Jokowi Disebut akan Cawe-cawe di Pilkada 2024
Joko Widodo atau Jokowi disebut akan berusaha mempengaruhi Pilkada 2024 yang akan berlangsung November meski sudah tidak menjabat sebagai presiden.
Tanggapan itu disampaikan pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti dalam menjawab 'Jokowi Effect' dalam Dialog Kompas Petang Kompas Tv, Jumat (3/5/2024).
Seperti diketahui bahwa pemilihan kepala daerah meliputi gubernur, bupati dan Wali Kota itu akan berlangsung pada 27 November mendatang.
Menurut Ikrar, Presiden Jokowi akan terus berusaha untiuk menunjukkkan pengaruh, termasuk dalam Pilkada 2024.
“Kalau saya lihat sih biar bagaimanapun akan terus ada usaha dari Presiden Jokowi untuk kemudian bisa memengaruhi pilkada ya.”
“Memang itu pilkada bulan November tapi kan yang namanya kampanye itu atau persiapan kampanye bisa saja dilakukan sejak saat ini,” kata Ikrar.
Ikrar kemudian mencontohkan kunjungan kerja yang dilakukan oleh Presiden Jokowi ke sejumlah daerah, termasuk ke Sumatera Utara.
“Misalnya Presiden Jokowi mengunjungi suatu wilayah, terlepas dari beliau mengatakan bahwa ini tidak ada kaitannya dengan pilkada, seperti di Sumatera Utara, tapi bukan mustahil dia juga sedang melakukan 'Jokowi effect' itu sendiri.”
Baca juga: Setelah Dilantik Jadi Presiden RI, Prabowo Subianto Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Merapat ke PDIP
“Walaupun memang di pilkada yang akan datang ini tentunya itu tidak akan seefektif atau sekuat pada pilpres kemarin,” tambahnya.
Ikrar pun menjelaskan alasannya menyebut "Jokowi effect" tidak akan sekuat seperti saat Pilpres 2024.
“Kenapa demikian? Karena biar bagaimanapun beliau bukan lagi Presiden Republik Indonesia.”
“Kalau dilihat dari misalnya kekuatan apa yang akan dipakai oleh Jokowi ya, tentunya selain nama baik atau citra dia di mata publik, tentunya masih ada kekuatan uang di situ,” tambahnya.
Sebagai seorang mantan presiden, kata Ikrar, Jokowi tentu masih memiliki kekuatan ekonomi untuk membantu partai anaknya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News