Selain itu, istri SYL, Ayun Sri Harahap juga ikut menikmati uang Kementan tersebut.
Staf Biro Umum Pengadaan Kementan, Muhammad Yunus yang hadir sebagai saksi dalam persidangan mengungkapkan, SYL menggunakan uang Kementan untuk membeli kacamata miliknya dan istrinya.
Tidak diketahui jenis kacamata seperti apa yang dibeli oleh SYL itu.
Menurut keterangan Yunus, uang untuk membeli kacamata istri SYL dan istrinya itu diminta oleh ajudan SYL, Panji Harjanto.
Sunatan cucu SYL Uang Kementan juga mengalir ke cucu SYL. Dalam persidangan, terungkap bahwa biaya khitanan cucu SYL menggunakan uang Kementan.
Hal tersebut diungkap Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Abdul Hafid yang hadir di persidangan sebagai saksi.
Abdul menjelaskan, ada anggaran Kementan yang dikeluarkan Biro Umum untuk biaya khitanan anak putra SYL, Kemal Redindo.
Namun, Abdul tidak mengingat persis nominal biaya khitanan tersebut. Ia hanya ingat bahwa biaya untuk khitanan cucu SYL itu tidak mencapai ratusan juta rupiah.
Baca juga: 5 Shio Bernasib Baik Hari Ini Rabu 1 Mei 2024: Ada Shio Ular, Shio Kambing, Shio Monyet, Shio Ayam
Baca juga: 5 Shio Bernasib Baik Hari Ini Rabu 1 Mei 2024: Ada Shio Ular, Shio Kambing, Shio Monyet, Shio Ayam
Umrah
KPK pernah menyatakan bahwa uang korupsi SYL diduga digunakan untuk umrah eks Gubernur Sulawesi Selatan dan sejumlah pejabat di Kementan.
"Terdapat penggunaan uang lain oleh SYL bersama-sama dengan KS (Kasdi Subagyono) dan MH (Muhammad Hatta) serta sejumlah pejabat di Kementan untuk ibadah umrah di Tanah Suci," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, dikutip dari Kompas.com (13/10/2023).
Nominal biaya tersebut mencapai miliaran rupiah. KPK menduga, SYL memerintahkan dua anak buahnya untuk menarik upeti kepada unit Eselon I dan II Kementan.
Diduga, penarikan upeti tersebut sudah terjadi sejak 2020 hingga 2023. Uang tersebut dikumpulkan oleh anak buah SYL dan disetorkan setiap bulan secara rutin. Kisarannya mulai dari 4.000 dollar AS hingga 10.000 dollar AS.
Bayar cicilan Alphard SYL
Sub Koordinator Pemeliharaan Biro Umum dan Pengadaan Kementerian Pertanian (Kementan), Gempur Aditya mengatakan, pihaknya mengeluarkan uang Rp 43 Juta setiap bulan dalam kurun Maret-Desember 2021 untuk membayar cicilan mobil Alphard milik SYL.