TRIBUNJAMBI.COM - Di balik kemenangan Indonesia atas Korea Selatan di perempat final Piala Asia U23, ada sosok yang berada dalam posisi sangat dilematis.
Dia adalah Nathan Tjoe-A-On yang sukses dan berpesta dengan Timnas Indonesia U23, melalui pertandingan yang dramatis hingga adu penalti.
Izin Nathan bersama Shin Tae-yong seharusnya sudah berakhir setelah pertandingan fase grup selesai.
Dia harus pulang ke Belanda untuk bergabung lagi dengan SC Heerenveen.
Padahal tugasnya belum tuntas, sebab di luar dugaan Indonesia mampu lolos ke babak perempat final.
PSSI kembali melakukan lobi agar Heerenveen memberi izin lagi kepada Nathan gabung ke Timnas.
Lobi berhasil. Nathan yang sudah sempat di Belanda, kembali terbang ke Qatar untuk gabung dengan Witan Sulaeman dkk.
Kedatangannya disambut dengan tepuk tangan gemuruh oleh para pecinta sepak bola Tanah Air, terlebih Coach Shin Tae-yong yang sangat butuh pemain ini.
Hari yang sama, SC Heerenven juga memiliki jadwal penting, yakni harus menghadapi PSV Eindhoven pada lanjutan Eredivisie.
Sialnya, Heerenven yang bermain di kandang, tanpa ada Nathan di sana, hancur lebur dirujak PSV.
Total 8 gol yang bersarang di gawang yang dijaga oleh Mickey van der Hart, yakni 5 babak pertama dan 3 babak kedua.
Ini merupakan kekalahan yang sangat menyakitkan bagi SC Heerenven.
Tidak pernah mereka rasakan kebobolan yang sebanyak itu sebelumnya, setidaknya dalam 3 tahun terakhir.
Fans sudah banyak pulang sebelum laga berakhir, yang sangat kecewa melihat tim kesayangannya dibuat tanpa bentuk, yang menyakitkan, menyesakkan dada.
Di sisi lain, Nathan yang seyogyanya harus membantu Heerenven melawan PSV, tampil sangat perkasa bersama Timnas U23 Indonesia.
Posisinya tidak sebagai gelandang bertahan tidak bisa tergantikan sepanjang 120 menit laga melawan Korea Selatan.
Nathan menjadi jenderal lapangan yang mengkoordinir rekannya mengacaukan penyerangan Korea.
Sebagaimana diketahui bersama, Indonesia akhirnya bisa mengalahkan Korea, memaksa pulang raksasa Asia itu.
Selain itu, Indonesia juga berpeluang untuk tampil pertama kali di Olimpiade, bila mampu finis paling tidak peringkat ketiga Piala Asia U23.
Bila di peringkat keempat, harus menjalani laga playoff dengan wakil dari Benua Afrika.
Nathan menghormati klubnya yang sedang bersedih, dengan tidak memposting pesta meriah keberhasilan membawa Indonesia U23 ke babak semifinal. (*)
Baca juga: Profil dan Biodata Nathan Tjoe-A-On Pemain Timnas Indonesia