TRIBUNJAMBI.COM -Arti mimpi bertemu orang yang kita sukai diam-diam bisa memiliki berbagai makna, tergantung pada konteks mimpi dan kondisi pribadi si pemimpi. Berikut beberapa kemungkinan tafsirnya:
Secara Psikologis:
Perasaan dan Pikiran: Mimpi ini bisa mencerminkan perasaan dan pikiran terdalam si pemimpi tentang orang yang disukainya. Mimpi ini menunjukkan bahwa si pemimpi memiliki ketertarikan yang kuat terhadap orang tersebut, tetapi mungkin belum berani mengungkapkan perasaannya.
Keinginan: Mimpi ini bisa menjadi simbol keinginan si pemimpi untuk menjalin hubungan dengan orang yang disukainya. Mimpi ini bisa menjadi motivasi untuk si pemimpi agar lebih berani dan mengambil langkah untuk mendekati orang tersebut.
Ketakutan: Mimpi ini juga bisa menunjukkan rasa takut si pemimpi akan penolakan dari orang yang disukainya. Mimpi ini bisa menjadi tanda bahwa si pemimpi perlu lebih percaya diri dan yakin dengan dirinya sendiri.
Secara Spiritual:
Ikatan Sukma: Menurut primbon Jawa, mimpi ini bisa menjadi pertanda bahwa ada ikatan sukma atau keserasian antara si pemimpi dan orang yang disukainya. Mimpi ini bisa menjadi pertanda bahwa mereka berjodoh.
Pertanda Baik: Mimpi ini juga bisa menjadi pertanda baik bagi si pemimpi. Mimpi ini bisa menunjukkan bahwa si pemimpi akan mendapatkan keberuntungan dan kebahagiaan dalam hidupnya.
Mimpi Sebagai Petunjuk
Tidak semua mimpi yang dialami oleh seseorang bisa dijadikan sebagai petunjuk, sebab ada kemungkinan mimpi yang dialami bukan berasal dari petunjuk Allah, tapi karena bisikan setan.
Mimpi bisa juga disebabkan tersibukkannya seseorang memikirkan suatu objek tertentu hingga objek itu terbawa dalam mimpinya.
Dalam Islam, mimpi yang dapat dijadikan pijakan adalah mimpi yang betul-betul berasal dari petunjuk Allah.
Nabi Muhammad menjadikan dasar penetapannya pada sebuah mimpi yang dialami para sahabat.
Dalam menentukan pensyariatan adzan yang berdasarkan mimpi Abdullah bin Zaid dan Umar bin Khattab. Hal ini merupakan salah satu contoh dari mimpi yang merupakan petunjuk dari Allah.
Untuk membedakan antara mimpi yang benar-benar petunjuk dari Allah dengan mimpi yang berasal dari bisikan setan, salah satunya dengan menandai waktu terjadinya mimpi tersebut.
Jika mimpi terjadi dini hari atau saat waktu sahur, kemungkinan besar mimpi itu adalah mimpi yang benar dan dapat ditafsirkan.
Sedangkan mimpi yang dipandang merupakan bisikan dari setan adalah mimpi yang terjadi pada awal-awal malam atau saat petang.
“Mimpi yang paling benar adalah di waktu sahur, sebab waktu tersebut adalah waktu turunnya (isyarat) ketuhanan, dekat dengan rahmat dan ampunan, serta waktu diamnya setan. Kebalikannya adalah mimpi di waktu petang (awal waktu malam)” (Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Madarij as-Salikin, juz 1, hal. 76).
Baca juga: Arti Mimpi Dikejar Ular Pertanda Jodoh Semakin Mendekat, Benarkah?
Baca juga: Arti Mimpi Lebaran Pertanda Kerinduan, Kemakmuran dan Kesuksesan