TRIBUNJAMBI.COM - Tiga wakil Sumatera Utara, yakni PSMS Medan, Sada Sumut FC, dan PSDS Deli Serdang menjadi tim yang paling menderita di grup masing-masing di lanjutan Liga 2 Indonesia musim 2023/2024.
Bahkan, wakil Sumut yang terbanyak di Liga 2 musim ini berguguran, menyisakan Ayam Kinantan sebagai satu-satunya perwakilan.
Sedangkan Laskar Simbisa dan Traktor Kuning harus pamit setelah degradasi ke Liga 3 untuk musim depan.
PSMS memang menjadi yang tersukses di antara tiga tim tersebut, mengingat Ayam Kinantan melaju ke babak 12 besar.
Namun, alih-alih moncer, dari era Miftahudin Mukson hingga beralih ke Legimin Raharjo, tim kebanggaan Kota Medan gagal meraih satu pun kemenangan.
Mereka hanya mengantongi dua poin dari enam pertandingan yang dimainkan - total 18 poin tersedia.
Torehan poin PSMS pun jauh berbeda dengan tiga tim di atasnya di Grup X.
Semen Padang FC yang berada di puncak klasemen berhasil mengumpulkan 10 poin, melangkahi Persiraja Banda Aceh di laga terakhir berkat kemenangan tipis di Stadion H Agus Salim.
Di posisi kedua, Persiraja unggul selisih gol atas PSIM Yogyakarta yang berhasil menaklukkan PSMS.
Baik PSIM maupun Persiraja, keduanya sama-sama mengumpulkan 9 poin dengan Laksar Rencong unggul selisih gol.
Alhasil, tim Banda Aceh itu berhasil melaju ke semifinal melalui jalur runner up terbaik.
Baca juga: Daftar Skuad AS Roma di Liga Europa 2023/2024, Hadapi Feyenoord di Playoff
Baca juga: Kontestan Semifinal Liga 2, PSBS Biak Paling Tajam, Semen Padang FC Paling Kokoh
Adapun PSMS Medan, mereka menjadi tim yang paling terpuruk di antara para nominasi di babak 12 besar.
PSDS Deli Serdang sedikit lebih baik dari segi capaian poin, karena mereka berhasil mengumpulkan 6 poin dari enam pertandingan yang mereka mainkan.
Namun, meski tidak berada di posisi juru kunci, Traktor Kuning tetap menjadi tim yang memiliki defisit gol paling banyak.
PSDS Deli Serdang minus lima gol, mencetak 12 gol dan kebobolan 17 gol dalam prosesnya.
Satu momen yang tak terlupakan adalah ketika tim yang bermarkas di Stadion Baharoeddin Siregar ini takluk 9-0 saat melawat ke markas Nusantara United.
Lebih lanjut, meski bukan juru kunci, PSDS dan Persikab Bandung merupakan dua tim yang harus degradasi ke Liga 3, dengan keduanya sama-sama mengumpulkan 6 poin.
Penderitaan terberat dialami Sada Sumut FC yang gagal mencatatkan satu poin pun di playoff degradasi.
Mendatangkan mantan pelatih Sriwijaya FC, M Yusup Prasetiyo tak membuat Laskar Simbisa bangkit dari keterpurukan.
Alih-alih mendongkrak performa, tim yang sebelumnya bernama Karo United itu justru kalah melulu di enam laga yang mereka mainkan di sepanjang babak relegasi ini.
Mereka mengumpulkan 0 poin, mencetak 6 gol, dan kebobolan 20 gol, mencatatkan defisit 14 gol pada akhirnya.
Laskar Simbisa bahkan selisih 10 poin dari Perserang Banten yang berada di posisi ketiga, yang juga degradasi ke divisi ketiga.
Capaian Sada Sumut FC menjadi yang terburuk di putaran kedua Liga 2 Indonesia 2023/2024 dengan tidak satu pun poin mereka dapatkan.
Dengan dua tim Sumut degradasi ke Liga 3 musim depan, PSMS Medan menjadi satu-satunya yang tersisa di Liga 2.
Mereka diperkirakan akan kembali bersaing dengan sesama wakil Sumatera seperti Sriwijaya FC, PSPS Riau, hingga salah satu dari Semen Padang FC dan Persiraja Banda Aceh, jika salah satunya tidak promosi ke Liga 1.
Baca juga: Daftar 4 Tim Lolos ke Semifinal Liga 2 dan 8 Tim yang Degradasi ke Liga 3
Baca artikel bola tribunjambi.com lainnya, kini bisa melalui Google News