Dalam beberapa tahun terakhir, kita secara sadar atau tidak, disuguhi beragam kasus kekerasan seksual terhadap anak. Fenomena ini bukan hanya merugikan korban secara langsung, tetapi juga menimbulkan dampak serius pada struktur sosial kita.
Yakinlah kita perlu menggugah kesadaran bersama untuk memerangi dan mencegah tindak kekerasan seksual terhadap anak.
Tengoklah kasus baru yang terjadi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. MR (13) menjadi korban kejahatan tidak manusiawi ayah tiri dan tetangganya.
Bukan sekali dua. Tapi tindakan asusila itu terjadi sejak korban berumur 9 tahun. Ironisnya, sang adik korban sudah mengetahui apa yang terjadi terhadap adiknya. Namun, ia bungkam.
Begitulah, faktanya kasus seperti ini pelakunya acap kali orang-orang dekat.
Kasus-kasus yang menghebohkan belakangan ini telah memicu kekhawatiran dan ketidakpercayaan terhadap keamanan anak-anak di tengah-tengah masyarakat. Kita tidak bisa hanya menjadi penonton pasif terhadap masalah ini.
Kita sebagai masyarakat harus bersatu untuk memberikan perlindungan yang lebih baik kepada anak-anak kita.
Penting untuk menyoroti fakta bahwa kekerasan seksual terhadap anak bukan hanya masalah individu, melainkan juga mencerminkan kegagalan sistem dan nilai-nilai sosial.
Anak-anak harus diedukasi, bahwa bagian tubuh mereka tidak boleh disentuh oleh sembarangan orang. Mereka harus diberi pemahaman dengan bahasa anak-anak.
Selain itu, penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan seksual harus diperketat, dan proses pengadilan harus dilakukan dengan transparan dan cepat.
Baca juga: Ketua BEM UI Dicopot dari Jabatannya, Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
Baca juga: Kasus Body Checking, Novita Sari Ajak Peserta Kontes Berani Bersuara Soal Kekerasan Seksual
Tidak dapat dipungkiri bahwa peran keluarga sangat besar dalam melindungi anak-anak dari ancaman kekerasan seksual. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membuka saluran komunikasi dengan anak-anak mereka dan memberikan edukasi tentang bahaya yang mungkin mereka hadapi.
Membangun kepercayaan antara anak-anak dan orang tua dapat menjadi langkah awal yang efektif dalam mencegah tindak kekerasan seksual.
Kita sebagai masyarakat harus bersama-sama menyuarakan kepedulian terhadap keamanan anak-anak kita. Di sekitar mereka, sekitar kita ternyata ada predator seksual.
Baca juga: 5 Bocah Jadi Korban Pencabulan, Predator Anak Kembali Beraksi di Karawang
Melibatkan diri dalam organisasi dan kampanye yang memerangi kekerasan seksual terhadap anak dapat menjadi langkah positif untuk memberikan kontribusi nyata dalam menjaga keamanan generasi mendatang.
Dengan menggugah kesadaran bersama, melibatkan semua pihak, dan mengubah paradigma sosial, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak kita.
Saatnya bagi kita semua untuk bersatu dalam perang melawan kekerasan seksual terhadap anak dan membangun masa depan yang lebih baik untuk mereka. (*)