TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Setelah sengketa Pulau Berhala dan Provinsi Jambi sudah berkahir pada beberapa tahun silam. Kini Pulau Berhala terlihat mengalami kemajuan teruma pada bidang Pendidikan dan Ksehetan.
Beberapa fasilitas terserbut seperti Sekolah Dasar dan juga Puskesmas. Namun memang jarak antara sekolah ke rumah warga, khusunya warga Kampung Jambi berkisar 700 Meter.
Hal tersebut dikatakan Edi merupakan warga kampung Jambi yang ada di Palau Berhala, ia menyebutkan bahwa jika sebelum sengketa, untuk fasilitas Pendidikan dan Kesehatan dari Pemerintah Jambi sudah ada, kalau tak salah terkahir pada tahun 2007 - 2015 masih ada, namun sekarang sudah tak ada lagi bangunan terserbut.
Sejak putusan sidang sengketa di MK dan keputusannya di menangkan oleh pihak Kepri. Jadi, sejak kekalahan itu, maka semua pekerja atau guru yang ada disini ditarik kembali ke Tanjabtimur. Dan mayoritas mereka dari Kecamatan Sadu Desa Sungai Itik, baik dari Puskesmas maupun dari tenaga Guru.
"Dan sekarang anak-anak yang ada di Kampung jambi, mereka tetap bersekolah di SDN 40 Kelurahan Berlian Kecamatan Singkep Selatan Kepulauan Riau Kabupaten Lingga," jelasnya.
Lanjutnya, terkait dengan fasilitas kesehatan, menurut Edi bahwa, sejauh ini masih aman karena ada satu Puskesmas disini dan obat-oabtan pun lengkap. Selain itu juga Puskesmas disini kapan saja bisa melayani, jika ada warga yang sakit tengah malam, mereka siap melayani.
"Alhamdulillah, karena penduduk kita ini sedikit, jadi ketika ada warga yang sakit tengah malam, kita tinggal bangunkan orang Puskesmas, insyaallah mereka siap melayani karena mereka tinggal disana dan hanya 2 orang yang jaga," terangnya.
Sementara itu, Iyan merupakan orang tua murid dari SDN 40, ia menyatakan, dulu memang tenaga pengajar di Pulau Berhala ini kurang karena kebanyakan dari Dabo, dan jaraknya cukup jauh, kadang -kadang dalam 1 tahun itu mereka disini bisa dihitung pake jari.
"Contohnya, dalam satu bulan itu, terkadang mereka bisa 4 hari datang, otomatis anak-anak ini ketinggalan pelajara, namun sekarang alhamdulillah sudah tidak lagi, dan gurunya sudah standby disini dan setiap hari masuk," ujarnya.
"Tapi memang jumlah murid disini tak banyak, kelas 6 aja hanya 1 orang muridnya, dan kalau tak salah jumlah keseluruhannya murid SD ini berjumlah 17 orang murid," sambungnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Kapten Lazio Immobile Berbagi Persepsinya tentang Derby melawan AS Roma
Baca juga: 2 Bocah Tewas saat Parahu Terbalik di Perairan Tias, 1 Orang Masih Dalam Pencarian
Baca juga: Hasil Malaysia 2023: Enea Bastianini Juara, Bagnaia Finis Depan Jorge Martin