Pilpres 2024

Mahfud MD Bicara Soah Hukum: Jadi Alat Tipu-tipu, Dikolusikan, Hingga Pejabat yang Berkhianat

Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menkopolhukam Mahfud Md menegaskan hukum bukan dibuat untuk tipu-tipu dan berkhianat kepada bangsa dan negara.

TRIBUNJAMBI.COM - Menkopolhukam Mahfud Md menegaskan hukum bukan dibuat untuk tipu-tipu dan berkhianat kepada bangsa dan negara.

Menurut Bacawapres Ganjar Pranowo itu bahwa pada dasarnya hukum adalah kesadaran bahwa kita hidup bersama yang dikendalikan oleh negara.

Sehingga, jika tidak memiliki kesadaran terhadap hal itu, maka sebuah negara bisa hancur.

Mahfud MD bicara soal hukum itu saat hadir sebagai pembicara di acara Dies Natalis ke-57 dan Wisuda Universitas Pancasila, Kamis (9/11/2023). 

Dia menginginkan menjaga negara Indonesia dengan membangun keadilan dan penegakan hukum.

"Kalau kita ingin menjaga negara ini kita harus bangun keadilan dan penegakkan hukum. Dimana-mana negara hancur kalau hukum tidak ditegakkan dengan benar, (jika) hukum dikolusikan, hukum dibuat alat tipu-tipu."

"Hukum itu kesadaran kita untuk taat pada kesepakatan-kesepakatan yang dituangkan di dalam aturan yang dipandu oleh para pemimpin-pemimpin kita. Hukum itu adalah kesadaran hati nurani kita bahwa kita hidup bersama yang diatur oleh kehidupan bersama yang dikendalikan oleh negara," tegas Mahfud Md dikutip dari tayangan Kompas Tv.

Baca juga: Mahfud MD Sebut Tak Ada Calon yang Sempurna, Pilih yang Ada: Pemilu Cegah Orang Jahat Jadi Pemimpin

Baca juga: Gempa Hari Ini Jumat 10 November 2023 Getarkan Maluku Tenggara di Kedalaman 10 Km, Bermagnitudo 4,0

Baca juga: Politisi PKS Ingin MKMK Tetap Ad Hoc: Dipermanenkan akan Menurunkan Derajat Kenegarawanan Hakim MK

Menurut Mahfud MD, seorang pejabat dikatakan berkhianat jika ia tak mampu menaati aturan dengan baik.

"Oleh sebab itu, ketika negara dan pejabat-pejabatnya kemudian tidak bisa melaksanakan dengan baik, berarti ia berkhianat terhadap kehidupan bangsa dan negara ini," lanjut Mahfud.

Hal ini, kata Mahfud menjadi tantangan bangsa Indonesia.

"Tantangan nya penegakkan hukum, bagaimana mengelola negara ini dengan pengakkan hukum dan yang berprinsip keadilan, ini adalah persoalan kita," sambung Mahfud.

Ia pun mengambil contoh soal penegakkan kasus di perkara korupsi.

Seorang hakim tahu jaksa sekalipun bisa saja membuat orang yang bersalah jadi benar, dan yang benar jadi bersalah.

"Saya tau karena saya pernah jadi hakim selama lima tahun, saya tahu itu, mau mencari pasal hukum untuk membenarkan orang yang salah, asal bayar dan orang yang benar dihukum asal juga dibayar," lanjut Mahfud MD.

Baca juga: Politisi PDIP Sebut Jokowi Berubah Karena Badut Politik di Istana, Tak Dukung Ganjar-Mahfud?

Menurut Mahfud ini mencerminkan rendahnya kemuliaan watak manusia.

Halaman
12

Berita Terkini